Penumpang mengantre membeli tiket KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi, 27 Juni 2017. Penumpang KRL didominasi keluarga dan anak-anak kecil yang bepergian untuk mengisi libur lebaran. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Operasi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Subakir mengatakan, jumlah pengguna kereta rel listrik atau KRL pada Lebaran tahun ini meningkat 10 persen dibanding tahun lalu. “Angkanya diprediksi semakin meningkat hingga akhir pekan,” kata Subakir, Selasa, 27 Juni 2017.
Subakir mengatakan pengguna KRL pada hari pertama Lebaran mencapai 590 ribu orang. Sementara pada Lebaran tahun lalu hanya 535 ribu orang. Subakir memperkirakan pada pada akhir pekan ini jumlah penumpang bakal membludak. PT KCJ telah mengantisipasi risiko lonjakan penumpang itu.
PT KCJ selama ini melayani penumpang di 75 stasiun di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Mereka memiliki 185 unit vending machine dan 39 point of sales (POS) mobile. Perlengkapan itu untuk melengkapi fasilitas transaksi di loket stasiun.
Vice President Komunikasi Perusahaan PT KCJ Eva Chairunisa menambahkan bahwa manajemen akan mengoperasikan 918 rangkaian perjalanan KRL setiap hari. “Jumlah ini tidak ada perubahan dibanding hari-hari biasa,” kata Eva. Penambahan perjalanan KRL tidak diperlukan karena jumlah penumpang musim libur lebih sedikit dibandingkan penumpang di hari kerja.
Subakir menambahkan, kepadatan yang terlihat di sejumlah Stasiun terjadi karena pada musim libur masih banyak penumpang KRL yang menggunakan tiket harian. Hal ini menyebabkan aktivitas penumpang di stasiun semakin banyak. Seperti membeli tiket baru, mengisi tarif, atau pengembalian jaminan.
“Untuk memudahkan penumpang bertransaksi dan menghindari antrian di loket, kami mengimbau pengguna memakai Kartu Multi Trip (KMT) untuk transaksi KRL,” ucap Subakir. Jika penumpang tetap pakai tiket harian, disarankan membeli tiket harian berjaminan (THB) pulang pergi atau THB PP.
“Dengan padatnya pengguna musiman yang mungkin jarang melakukan perjalanan KRL, PT KCJ mengajak para pengguna untuk dapat memahami ketentuan dan tata tertib menggunakan KRL,” kata Subakir. Menurut dia, aturan dan tata tertib ini secara berkala juga disampaikan melalui seluruh media informasi di stasiun maupun di dalam KRL.
