Djarot Saiful Hidayat Menyebut Warga Jakarta Malas Jalan Kaki  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 17 Juli 2017 11:12 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat saat wawancara dengan tim Majalah TEMPO. Maria Fransisca

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai warga Jakarta termasuk kategori orang yang malas berjalan kaki. Mereka memilih menggunakan kendaraan pribadi atau umum untuk bepergian meski dalam jarak dekat sekalipun.

Djarot menyebut hal itu setelah mendengar ada pengendara sepeda motor yang mengamuk kepada komunitas pejalan kaki di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Djarot menyayangkan sikap pesepeda motor yang mengamuk kepada komunitas pejalan kaki, yang videonya tengah viral di media sosial tersebut. Menurut Djarot, pesepeda motor itu tidak pantas mengamuk karena ia dinilai tidak tertib lalu lintas.

Baca: Pejalan Kaki Tewas Ditabrak Transjakarta

"Itu kan dia tidak tertib lalu lintas. (Saya akan minta) tertibkan yang naik sepeda motor itu. Itu sangat mengganggu dan membahayakan pejalan kaki," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin, 17 Juli 2017.

Sebuah video yang merekam komunitas pejalan kaki yang diamuk pengendara sepeda motor dan tukang ojek beredar secara viral di media sosial. Dalam video tersebut, dua orang pengendara sepeda motor tidak terima saat diminta tidak melintas dan memarkirkan sepeda motornya di trotoar sekitar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Komunitas yang tengah beraksi tersebut mengingatkan trotoar seharusnya untuk pejalan kaki. Tak terima, dua pengendara sepeda motor memaki komunitas tersebut sambil membanting helmnya. Dua pria yang terekam dalam video tersebut juga melontarkan kata-kata kasar.

Mereka mengatakan sengaja menggunakan trotoar karena jalanan macet. Selain itu, trotoar ia gunakan untuk mangkal sembari mencari penumpang ojek. Mereka juga keberatan atas larangan itu karena bisa menghilangkan penghasilan mereka.

Baca: Diantara Warga Dunia, Orang Indonesia Paling Malas Berjalan Kaki

"Makanya kami dorong biar jalan kaki, biar enggak kena penyakit. Kami akan bangun MRT (mass rapid transit), trotoar, dan halte bus yang agak panjang biar mereka jalan kaki," ujar Djarot.

Djarot mengatakan malas jalan kaki akan berdampak pada penyakit dalam tubuh. Sayangnya, kata Djarot, masyarakat masih bergantung pada kendaraan umum atau pribadi. Bahkan saat naik kendaraan umum mereka hanya akan mau turun tepat di depan gang.

"Banyak pegawai Pemprov kena obesitas. Hati-hati karena kurang gerak, pola makan, makanan instan, dan fast food. Makanya pemerintah harus dorong," ujar Djarot.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

30 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

36 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Alasan Projo Pasang Baliho Prabowo-Gibran di Trotoar Menteng yang Halangi Akses Pejalan Kaki

17 Januari 2024

Alasan Projo Pasang Baliho Prabowo-Gibran di Trotoar Menteng yang Halangi Akses Pejalan Kaki

Relawan Pro Jokowi atau Projo memasang baliho Prabowo-Gibran di trotoar Menteng. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baliho Prabowo-Gibran Tutup Trotoar di Menteng, Bawaslu Jakpus: Dipasang Projo

17 Januari 2024

Baliho Prabowo-Gibran Tutup Trotoar di Menteng, Bawaslu Jakpus: Dipasang Projo

Bawaslu Jakarta Pusat mendapati bahwa pihak yang memasang baliho Prabowo-Gibran di trotoar kawasan Menteng adalah DPP Pro Jokowi atau Projo.

Baca Selengkapnya

Koalisi Pejalan Kaki: Satpol PP DKI Punya Wewenang Copot Baliho Kampanye yang Tutup Trotoar

16 Januari 2024

Koalisi Pejalan Kaki: Satpol PP DKI Punya Wewenang Copot Baliho Kampanye yang Tutup Trotoar

Koalisi Pejalan Kaki menyatakan Satpol PP DKI harus tegas menindak dan mencopot baliho spanduk kampanye yang tutup trotoar.

Baca Selengkapnya

Baliho Prabowo-Gibran Tutup Trotoar di Jakarta, Koalisi Pejalan Kaki: Merampas Hak Tunanetra dan Disabilitas

15 Januari 2024

Baliho Prabowo-Gibran Tutup Trotoar di Jakarta, Koalisi Pejalan Kaki: Merampas Hak Tunanetra dan Disabilitas

Koalisi Pejalan Kaki menilai pemasangan baliho kampanye sudah parah dan mengancam nyawa pejalan kaki. Baliho Prabowo-Gibran tutupi trotoar.

Baca Selengkapnya

Viral Baliho Prabowo-Gibran Tutup Trotoar di Menteng, Bawaslu DKI Bakal Tinjau Lokasi

15 Januari 2024

Viral Baliho Prabowo-Gibran Tutup Trotoar di Menteng, Bawaslu DKI Bakal Tinjau Lokasi

Baliho capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran di Menteng viral di media sosial karena tutup trotoar dan menghalangi pejalan kaki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

KPU DKI Larang Peserta Pemilu Pasang Alat Peraga Kampanye di Pohon dan Trotoar, Bakal Ditertibkan

11 Januari 2024

KPU DKI Larang Peserta Pemilu Pasang Alat Peraga Kampanye di Pohon dan Trotoar, Bakal Ditertibkan

KPU DKI menyatakan alat peraga kampanye Pemilu 2024 dilarang dipasang di trotoar, tiang listrik, hingga pohon, hingga tempat ibadah dan taman.

Baca Selengkapnya