Defisit Rp 122 Miliar, APBD Kota Bekasi Dirasionalisasi  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Senin, 17 Juli 2017 18:16 WIB

Pemudik sepeda motor melintasi kawasan Kalimalang, Bekasi Barat, Jumat, 23 Juni 2017. Setiap tahunnya, jalan KH Noer Ali, Kalimalang, selalu ramai oleh pemudik bersepeda motor yang akan pulang melalui jalur Pantura. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bekasi, Koswara Hanafi, mengatakamn aggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Bekasi 2017 senilai Rp 5,5 triliun mengalami defisit Rp 122 miliar.


Karena itu, kata Koswara, sejumlah program yang tidak menjadi prioritas diminta untuk dipangkas. "APBD harus dirasionalisasi," kata Koswara, Senin, 17 Juli 2017. Menurut Koswara, hitungan tersebut diketahui ketika menyusun APBD Perubahan (APBD-P).


Baca: APBD Bekasi Disetujui Gubernur, Lelang Proyek Mulai Maret


Meski pendapatan bertambah hingga Rp 87 miliar, ujar Koswara, namun belanja daerah juga bertambah, seperti tunjangan maupun instentif kepada petugas non pemerintahan. "Program yang tidak prioritas harus dievaluasi," kata Koswara.

Beberapa faktor yang menyebabkan APBD mengalami deficit, ujar Koswara, diantaranya koreksi sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) Rp 800 miliar menjadi Rp 500 miliar. Artinya, kata Koswara, ada pengurangan anggaran hingga 300 miliar, lantaran menekan angka silpa. "Ini akan segera dibahas," ujar Koswara.

Sejauh ini, Koswara menambahkan, belum ada informasi mengenai pemangkasan alokasi anggaran dari pemerintah pusat, seperti tahun lalu. Jika itu kembali terjadi, mau tak mau harus ada pemangkasan anggaran di pemerintah daerah. "Kami meminta setiap organisasi perangkat daerah melakukan evaluasi," ujar Koswara.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi, Wasimin, meminta lembaga eksekutif cermat dalam membuat program, sehingga tidak membuang-buang anggaran. Apalagi, APBD mengalami defisit. "Program yang tidak ada kepentingan dengan masyarakat harus dihilangkan," kata Wasimin.


Baca juga: Kota Bekasi Gelontorkan Rp 100 Miliar untuk Kartu Sehat

Menurut Wasimin, penyebab defisit anggaran karena eksekutif bernafsu membuat program, namun tidak diimbangi dengan kekuatan anggaran, sedangkan pendapatan daerah tidak bisa ditambah. "Nyari duit susah, tapi belanja terus, itu yang membuat anggaran defisit," kata Wasimin.

ADI WARSONO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

6 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

22 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

53 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

20 Januari 2024

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

18 Januari 2024

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

18 Januari 2024

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

Mendapat pertanyaan seputar usulan untuk mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo, Gibran hanya mengucapkan terima kasih.

Baca Selengkapnya

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

17 Januari 2024

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

Fraksi PDIP DPRD Solo mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo. Hal ini buntut dari seringnya Gibran cuti.

Baca Selengkapnya