Belanja APBD DKI Rendah, Djarot: Nggak Apa-apa, Nanti Kami Jawab

Reporter

Editor

Ali Anwar

Senin, 17 Juli 2017 21:28 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat (kanan) bersama Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (kiri) usai melakukan pertemuan dengan jajaran pimpinan DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD, Jakarta, 19 Desember 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi-fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta menilai realisasi anggaran yang tertuang dalam laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2016 yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, masih rendah.


Alasannya, realisasi belanja langsung Pemerintah DKI Jakarta mencapai 75,34 persen dari total anggaran Rp 31 triliun. Dewan berpendapat realisasi tersebut belum maksimal, ditandai dengan adanya sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) 2016 mencapai Rp 7,7 triliun atau 14,31 persen dari total pendapatan daerah.


Baca: Penyerapan Anggaran DKI 2016 Capai 82,15 Persen


Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan dirinya tidak mau ambil pusing terhadap penilaian DPRD tersebut. Semua penilaian tersebut, kata Djarot, akan memberikan alasan dalam jawaban Pemerintah DKI Jakarta dalam rapat berikutnya.

“Enggak apa-apa, nanti kami jawab. Yang penting dijawab. Pasti yang disoroti penyerapannya, kenapa tidak bisa 100 persen penyerapannya, kenapa tidak bisa 105 persen penyerapannya. Bisa enggak ya penyerapan 105 persen? Pokoknya nanti kamj jawab semuanya,” kata Djarot di DPRD DKI Jakarta, Senin, 17 Juli 2017.


Sebelumnya, anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Manuafa Siahaan, berpendapat realisasi tersebut belum maksimal. “Ditandai dengan adanya sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) 2016 mencapai Rp 7,7 triliun atau 14,31 persen dari total pendapatan daerah," Manuafa.


Advertising
Advertising

Anggota Fraksi Partai Demokrat-Partai Amanat Nasional (PAN), Neneng Hasanah, mengatakan rendahnya realisasi belanja daerah yang tidak maksimal menunjukkan lemahnya perencanaan dari Pemerintah DKI Jakarta.


Menurut Neneng, perlu ada sistem perencanaan terukur dan realistis dengan target pembangunan yang telah ditentukan. "Selain itu, porsi pembelanjaan langsung lebih memprioritaskan pada belanja aset ketimbang belanja program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat secara langsung," ujar Neneng.

Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Achmad Yani, mengatakan penyerapan anggaran DKI 2016 belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, karena baru mencapai 82,5 persen, belum lagi dengan Silpa yang masih tinggi.


"Apakah Pemerintah DKI Jakarta tidak memberikan perhatian dan peringatan dini sejak awal terhadap potensi rendahnya realisasi anggaran ini?" ujar Yani.

Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Darussalam, mengatakan belanja langsung merupakan pengeluaran yang berkaitan langsung dengan produktivitas kegiatan atau terkait langsung dengan tujuan Pemerintah DKI Jakarta.


Baca juga: Fraksi-fraksi DPRD Nilai Belanja APBD DKI Masa Ahok Rendah


Menurut Darussalam, belanja langsung menunjukkan gambaran langsung terhadap pembangunan masyarakat. "Jadi, dalam komponen belanja langsung terdapat hak masyarakat untuk menikmati pembangunan, sementara target sasaran tidak tercapai," ujar Darussalam.


LARISSA HUDA

Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

6 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

17 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

22 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

53 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

53 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

20 Januari 2024

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.

Baca Selengkapnya