Operasi Bina Kependudukan di Pekojan Menjaring 35 Pendatang Baru

Reporter

Rabu, 26 Juli 2017 06:57 WIB

TEMPO/Zulkarnain

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta tahun ini tidak menggelar Operasi Yustisi untuk menjaring dan memulangkan pendatang baru. Pendatang dari luar Jakarta itu akan dipantau melalui program Bina Kependudukan (Biduk). "Dalam pekan ini akan dilakukan seluruh kelurahan di Jakarta Barat," kata Lurah Pekojan Tri Prasetyo Utomo saat melakukan operasi di Jalan Gedong Panjang, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Selasa, 25 Juli 2017.

Program baru melalui instruksi Gubernur itu mendata pendatang baru yang memasuki Jakarta setelah Lebaran 2017. Sebanyak 35 pendatang baru didapati di Kelurahan Pekojan. "Kami mendatangi kos-kosan di RW 10, 11, dan 12 Kelurahan Pekojan." Tim yang ditugaskan untuk melaksanakan program ini adalah personel Satuan Polisi Pamong Praja, TNI, dan Polri.

Baca:
DKI Adakan Program Bina Kependudukan Bagi ...
Tempat-tempat Ini Jadi Sasaran Operasi Kependudukan

Sepuluh orang di antaranya memiliki surat mutasi dari daerah asal dan akan mengurus berkas persyaratan mendapatkan KTP Jakarta. Sebanyak 25 orang diminta secepatnya mengurus surat domisili sementara. Pengurusan dokumen itu itu tidak dipunggut biaya. “Gratis," kata Tri.

Beberapa pendatang baru keberatan menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat pegawai kelurahan memintanya untuk pendataan. Kartu identitas itu akan dikembalikan melalui ketua RT setelah yang bersangkutan mengurus kartu domisili sementara.

Baca juga:
Mayat Remaja Ditemukan Tewas Terbakar di Tempat Pembuangan Sampah
DKI Minta PLN Beri Kelonggaran Pembayaran Listrik Sekolah

Ayu, pendatang baru dari Rembang, Jawa Tengah, adalah salah satu yang menolak menyerahkan KTP. Alasannya, ia dalam proses penceraian. “Kalau yang diminta KTP asli bisa repot.” Ia berjanji menyerahkan salinan KTP-nya kepada Ketua RT.

Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengatakan Bina Kependudukan dilakukan melalui pendataan pendatang baru. Pemerintah DKI akan memberikan KTP bagi mereka dengan beberapa persyaratan seperti memiliki surat mutasi dari daerah asal, memiliki tempat tinggal, dan pekerjaan. Jika syarat terpenuhi, mereka akan diberi kemudahan perizinan mendapatkan KTP.

Djarot meminta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil agar terus memantau warga pendatang baru. "Dipantau dengan melibatkan RT, RW, dan kelurahan." Jumlah pendatang baru ke Ibu Kota yang tercatat, kata Gubernur, sekitar 100 ribu orang. Angka itu masih bisa bertambah. Pada tahun lalu, tercatat 140 ribu pendatang memasuki Jakarta.


IRSYAN HASYIM

Berita terkait

Jumlah Pendatang Baru ke Jakarta Diperkirakan Turun Usai Lebaran 2024

14 hari lalu

Jumlah Pendatang Baru ke Jakarta Diperkirakan Turun Usai Lebaran 2024

Jumlah pendatang baru ke Jakarta diperkirakan akan turun usai Lebaran 2024 dibanding tahun-tahun sebelumnya. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

CSIS Tanggapi Pemikiran Cak Imin, Gibran dan Mahfud Md: Urbanisasi Itu Keniscayaan, Jangan Dilarang

23 Januari 2024

CSIS Tanggapi Pemikiran Cak Imin, Gibran dan Mahfud Md: Urbanisasi Itu Keniscayaan, Jangan Dilarang

Peneliti CSIS mengkritik pemikiran Cak Imin, Gibran, dan Mahfud Md mengenai urbanisasi dalam debat Cawapres.

Baca Selengkapnya

Janji Cak Imin Kucurkan Dana Desa Rp 5 M untuk Tekan Laju Urbanisasi

21 Januari 2024

Janji Cak Imin Kucurkan Dana Desa Rp 5 M untuk Tekan Laju Urbanisasi

Jika terpilih, Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berjanji akan menaikkan dana desa untuk menekan laju urbanisasi.

Baca Selengkapnya

Pakar UGM Paparkan Tantangan Pembangunan dan Potensi Urbanisasi IKN Nusantara

26 Oktober 2023

Pakar UGM Paparkan Tantangan Pembangunan dan Potensi Urbanisasi IKN Nusantara

Pengembangan konsep smart city di IKN Nusantara seharusnya layak huni dan cerdas bagi masyarakatnya.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Gagas Kota Vertikal Terintegrasi untuk Cegah Potensi Urbanisasi IKN Nusantara

19 Oktober 2023

Mahasiswa UI Gagas Kota Vertikal Terintegrasi untuk Cegah Potensi Urbanisasi IKN Nusantara

Proyek ini berupa konsep kota vertikal untuk menangani potensi urbanisasi setelah pindahnya pusat pemerintahan ke IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Arsitektur Sedunia

2 Oktober 2023

Asal-usul Hari Arsitektur Sedunia

World Architecture Day atau Hari Arsitektur Sedunia diperingati tiap tahun pada Senin pekan awal Oktober

Baca Selengkapnya

80 Persen Pendatang Baru di Jakarta Berpendidikan SLTA ke Bawah

18 April 2023

80 Persen Pendatang Baru di Jakarta Berpendidikan SLTA ke Bawah

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta menyatakan 80 persen pendatang baru ke Ibu Kota berpendidikan SLTA ke bawah

Baca Selengkapnya

Ketua RW Sebar Edaran Minta THR ke Warga, Pemkot Jakarta Barat Minta Surat Dicabut

11 April 2023

Ketua RW Sebar Edaran Minta THR ke Warga, Pemkot Jakarta Barat Minta Surat Dicabut

Ketua RW 07 Kelurahan Keagungan telah membuat surat pernyataan berisi pencabutan surat edaran permohonan THR dari warganya.

Baca Selengkapnya

Bedah Rumah Kembali Bergulir, Pemkot Jakbar: Per Rumah Dapat Rp 50 Juta

17 Januari 2023

Bedah Rumah Kembali Bergulir, Pemkot Jakbar: Per Rumah Dapat Rp 50 Juta

Pemerintah Kota Jakarta Barat melakukan bedah rumah sedikitnya 136 milik warga berpenghasilan rendah

Baca Selengkapnya

Pengusaha Diminta Bayar Karyawan sesuai UMP, Jakbar: Sila Warga Mengadu

30 November 2022

Pengusaha Diminta Bayar Karyawan sesuai UMP, Jakbar: Sila Warga Mengadu

Jakarta Barat mengingatkan seluruh pengusaha di wilayah tersebut untuk menggaji karyawan sesuai batas Upah Minimum Provinsi (UMP).

Baca Selengkapnya