Surati KPK, Gubernur Djarot: Agar Proyek Reklamasi Tak Nggantung

Reporter

Jumat, 28 Juli 2017 09:00 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat saat wawancara dengan tim Majalah TEMPO. Maria Fransisca

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengirim surat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk meminta pendapat terkait rencana penyusunan rancangan peraturan daerah terkait proyek reklamasi yang akan dilaksanakan di pantai utara Jakarta. Surat itu dikirim pada 11 Juli 2017.

Baca juga: KLHK Evaluasi Perpanjangan Sanksi Pengembang Reklamasi

Adapun dua rancangan peraturan daerah (raperda) yang akan disusun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) dan raperda Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta (RTRKS Pantura). Raperda itu sudah selesai dibahas oleh Pemprov DKI dengan DPRD, namun terhenti saat akan masuk rapat paripurna.



"Jadi begini, kami ini sudah mengirim surat kepada KPK meminta rekomendasi buat penyelesaian dua raperda ini, supaya tidak nggantung," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Kamis, 27 Juli 2017.

Menurut Djarot, bagaimana pun juga dua raperda tersebut diperlukan karena reklamasi sudah dilakukan bukan hanya saat ini, melainkan sejak dulu. Djarot menyebutkan beberapa daerah di Jakarta bahkan berasal dari reklamasi seperti kawasan Ancol, PT Pelindo, dan Kapuk di Jakarta Utara.

"Maka dibutuhkan landasan hukum yang jelas. Tapi, saya jelaskan dalam surat saya juga kepada KPK dan Kementerian terkait bahwa kewajiban tambahan 15 persen wajib hukumnya masuk dalam raperda," ujar Djarot.

Dia menyayangkan sikap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta yang akan menghentikan pembahasan raperda. Djarot mengatakan tidak akan menawarkan solusi alternatif dengan DPRD. Menurut dia, pembahasan raperda tersebut sudah jadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Justru kalau dibahas itu, sebetulnya yang dimenangkan itu adalah warga Jakarta. Jadi enggak ada win-win solution," katanya.

DPRD DKI Jakarta akan menghentikan pembahasan raperda tersebut karena berpendapat pemerintah pusat sudah mengambil alih seluruh proses reklamasi.

Pemerintah pusat menugaskan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk menyusun masterplan integrasi antara National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) dengan reklamasi.

Selain itu, pemerintah pusat juga tengah menugaskan kementerian terkait untuk membahas reklamasi, seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan lainnya.

"Kalau DPRD enggak mau bahas ya enggak apa-apa. Silakan saja. Tapi untuk dasar hukum, itu Pulau D sudah selesai. Dan HPL (hak penggunaan lahan) sudah menjadi milik Pemprov DKI Jakarta. Pulau D ya, Pulau Delta," ujar Djarot. Reklamasi di Teluk Jakarta dihentikan menyusul terungkapnya kasus suap dari pengembang ke anggota DPRD.
LARISSA HUDA

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

25 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

38 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

44 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya