Sejumlah Alasan Mengapa Djarot Tak Setuju Pemindahan Ibu Kota

Reporter

Senin, 31 Juli 2017 11:13 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kedua kanan) menyalami seorang anak sebelum menyaksikan atraksi palang pintu ketika menghadiri Lebaran Betawi di Kampung Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta, 30 Juli 2017. Acara ini bertujuan untuk melestarikan nilai kearifan lokal warga Betawi. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sempat menyampaikan pesimisme mengenai rencana pemindahan ibu kota negara kepada Presiden Joko Widodo. Pandangan itu Djarot sampaikan saat mendampingi Presiden dalam acara Lebaran Betawi di Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan, Jakarta Selatan, Ahad, 30 Juli 2017.

"Memindahkan ibu kota tidak gampang. Bukan hal yang sederhana. Kalau saya, sebaiknya, ya, kita kembangkan Jakarta supaya layak menjadi ibu kota negara," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Senin, 31 Juli.

Baca: Lebaran Betawi, Djarot Tak Yakin Jokowi Pindahkan Ibu Kota Negara

Djarot tidak menampik Jakarta masih menghadapi berbagai persoalan, salah satunya kemacetan. Namun, kata Djarot, ada cara yang bisa dilakukan, seperti mengembangkan sektor transportasi publik. Saat ini, kata Djarot, program pengembangan sektor transportasi publik masih terus berlanjut.

Menurut Djarot, pengembangan sektor transportasi publik sudah berjalan, bahkan mencapai 50-60 persen. Jika diteruskan, kata dia, kemacetan di Ibu Kota akan terus berkurang. Selain itu, Djarot menuturkan perlu ada jalan berbayar lewat elektronik road pricing (ERP) untuk mengurai kemacetan.

Baca: Kemenkeu Setujui Anggaran Kajian Pemindahan Ibu Kota Rp 7 Miliar

"Selain itu, perlu ada integrasi antarsistem transportasi antara Commuter Line, Transjakarta, LRT, dan MRT. Itu perintah Presiden," ucapnya.

Menurut Djarot, integrasi tersebut tidak hanya dilakukan di Jakarta, tapi juga di kawasan sekitar, yang jadi penyangga Ibu Kota. Djarot menuturkan Jakarta sudah bukan kota metropolitan, tapi megapolitan. Sehingga sistem integrasi ke kota penyangga Ibu Kota sudah menjadi keniscayaan.

Baca: Wacana Pemindahan Ibu Kota, Anies Baswedan: Masih Ada 'I' di DKI

"Saya pikir, kalau kita konsisten seperti ini, menurut saya, buat apa ibu kota negara dipindah," tuturnya.

Adapun rencana pemindahan ibu kota sudah digadang-gadang pemerintah pusat beberapa waktu terakhir. Pemerintah pusat masih mengkaji rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke daerah lain. Pemindahan pusat administrasi pemerintahan ditargetkan mulai pada 2018 atau 2019.

LARISSA HUDA

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

24 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

37 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

43 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Sebut Pemindahan Ibu Kota ke IKN sebagai Semangat Anti Kolonialisme

46 hari lalu

Ombudsman Sebut Pemindahan Ibu Kota ke IKN sebagai Semangat Anti Kolonialisme

IKN mestinya tidak dijadikan kota multifungsi seperti Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

Dulu Bilang Tak Takut, Bahlil Kini Was-was IKN Dikritik Keras oleh Anies

7 Desember 2023

Dulu Bilang Tak Takut, Bahlil Kini Was-was IKN Dikritik Keras oleh Anies

Bahlil mengatakan kritik dari salah satu calon presiden terhadap pembangunan IKN menimbulkan keraguan calon investor. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

GP Ansor Depok Kritik PKS yang Ingin Ibu Kota Tetap di Jakarta

28 November 2023

GP Ansor Depok Kritik PKS yang Ingin Ibu Kota Tetap di Jakarta

PKS menjanjikan akan mempertahankan DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia jika menang Pemilu 2024

Baca Selengkapnya