Pelaku Cyber Crime Asal Cina Digaji Rp 40 Juta  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 31 Juli 2017 20:19 WIB

Sejumlah barang bukti dan tersangka dari sindikat Cyber Fraud atau kejahatan penipuan melalui media daring di kawasan Graha Famili Surabaya, 29 Juli 2017. Sebanyak 93 orang tersangka berasal Cina dan Taiwan. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan para pelaku kejahatan siber (cyber crime) di Bali, Jakarta, dan Surabaya, mampu meraup keuntungan hingga triliunan rupiah. "Kegiatan sudah dari awal tahun meraup keuntungan Rp 6 triliun," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 31 Juli 2017.

Argo mengatakan, sebanyak 148 warga Cina sudah beroperasi di Indonesia sejak awal Januari, Februari, dan Maret 2017. Menurut informasi dari Kepolisian Cina, kata Argo, korbannya mencapai puluhan ribu warga Cina. Ia menjelaskan, pelaku mendapatkan data nasabah bank di Cina dan Taiwan secara ilegal. Kemudian, sindikat tersebut menghubungi korban dan menyamar sebagai jaksa, polisi, dan petugas bank.



Baca juga: Menteri Yasonna: Polisi Cina Minta Pelaku Cyber Crime Dideportasi

Para pelaku mengatakan kepada korban bahwa mereka sedang diselidiki karena terkait kasus pidana. Setelah korban ketakutan, para sindikat meminta sejumlah uang dengan iming-iming akan menghentikan kasus pidana tersebut.

Pelaku cyber crime ini, menurut Argo, bisa dengan mudah mendapatkan data nasabah karena merupakan ahli IT. "Orang ini orang pintar. Bisa ambil data secara ilegal dari negaranya. Mereka menguasai IT sehingga berani ke luar negara," ujarnya.



Baca juga: Soal WNA Cina Pelaku Cyber Crime, Yasonna: Pasti Punya Paspor

Para pelaku juga diketahui merupakan satu jaringan yang sama. Namun, polisi masih menyelidiki siapa yang membawa dan memandu ratusan warga Cina itu ke Indonesia. Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Fadil Imran mengungkapkan, para tersangka ditawari bekerja sebagai operator telekomunikasi. "Mereka bekerja di sini, digaji Rp 40 juta sebulan," kata Fadil.

FRISKI RIANA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Waspada, Ini 6 Jenis Cyber Crime yang Paling Sering Terjadi

14 Desember 2023

Waspada, Ini 6 Jenis Cyber Crime yang Paling Sering Terjadi

Cyber crime semakin meningkat seiring perkembangan teknologi digital. Meskipun memberikan kemudahan, kemajuan teknologi juga membawa risiko besar.

Baca Selengkapnya

Bahas Perkembangan Teknologi, Menkominfo: Kejahatan Dulu Curanmor, Sekarang Cyber Crime

21 Agustus 2023

Bahas Perkembangan Teknologi, Menkominfo: Kejahatan Dulu Curanmor, Sekarang Cyber Crime

Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan semua pihak harus menyesuaikan diri seiring terjadinya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

Kominfo Punya Pelatihan Khusus Cyber Security untuk Keamanan Infrastruktur Digital

31 Januari 2023

Kominfo Punya Pelatihan Khusus Cyber Security untuk Keamanan Infrastruktur Digital

Kominfo memiliki pelatihan khusus mengenai cyber security. Pelatihan itu digelar untuk meningkatkan keamanan infrastruktur digital.

Baca Selengkapnya

1,3 Miliar Data SIM Dibobol, Kominfo: Seolah yang Membocorkan Pahlawan

6 September 2022

1,3 Miliar Data SIM Dibobol, Kominfo: Seolah yang Membocorkan Pahlawan

Kominfo menyayangkan beberapa pihak menganggap hacker pembocor data adalah pahlawan.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mencegah dan Melaporkan Penipuan Online

27 Agustus 2022

6 Cara Mencegah dan Melaporkan Penipuan Online

Pada umumnya, tujuan para pelaku penipuan online adalah membobol dan mencuri data-data pribadi. Begini cara mencegah dan melaporkannya.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Polri Punya Tim Cyber Crime, Mudah Saja Menggulung Judi Online

24 Agustus 2022

Pengamat: Polri Punya Tim Cyber Crime, Mudah Saja Menggulung Judi Online

Peneliti ISeSS menyebut Polri cukup mengandalkan tim cyber crime untuk menggulung judi online. Hanya menangkap pengecer dan pemain kelas bawah.

Baca Selengkapnya

Tutup Tahun 2021, Kapolda Metro Jaya Klaim Selesaikan Semua Laporan Masyarakat

30 Desember 2021

Tutup Tahun 2021, Kapolda Metro Jaya Klaim Selesaikan Semua Laporan Masyarakat

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan crime clearance sepanjang 2021 adalah 30.870 kasus atau 102 persen.

Baca Selengkapnya

Kasus Ilegal Akses, Richard Lee: Saya Optimistis karena Tidak Bersalah

8 September 2021

Kasus Ilegal Akses, Richard Lee: Saya Optimistis karena Tidak Bersalah

Dokter Richard Lee menjelaskan bahwa ia sangat optimis dalam kasus ini karena merasa tidak melakukan tindakan kriminal.

Baca Selengkapnya

Begini Kesiapan TNI Hadapi Perang Siber

28 Mei 2021

Begini Kesiapan TNI Hadapi Perang Siber

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan perang siber telah menjadi medan perang baru yang dapat memicu ketegangan antarnegara

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Ringkus Buron Federal Bureau of Investigation

16 Juni 2020

Polda Metro Jaya Ringkus Buron Federal Bureau of Investigation

Kepolisian Daerah Metro Jaya meringkus seorang buronan Federal Bureau of Investigation (FBI). Pelaku dikabarkan ditangkap di kawasan Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya