Petugas Ditresnarkoba Polda Metro Jaya saat membawa tersangka kejahatan narkoba penyelundupan sabu 1 ton dalam jumpa pers di balai pertemuan Polda Metro Jaya, Jakarta, 20 Juli 2017. Sabu seberat 1 ton ini disita di dermaga Hotel Mandalika, Anyer, Kabupaten Serang, Banten. TEMPO/Rizki Putra
TEMPO.CO, Jakarta - Kasubdit III Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Bambang Yudhantara mengatakan terdapat tiga pelaku lain dalan jaringan penyelundup satu ton sabu di Anyer, Banten, 13 juli 2017. Ini merupakan fakta yang baru terungkap dari kasus ini.
Mereka berinisial AS, AP dan AB yang lebih dulu kembali ke Taiwan, dua pekan sebelum penangkapan. "Kabar terakhir kemarin mereka sudah ditangkap kepolisian Taiwan," kata Bambang di Bandara Soekarno Hatta, Kamis, 3 Agustus 2017.
Bambang menjelaskan, seluruh jaringan ini berjumlah 12 orang. Lima orang merupakan awak kapal pembawa sabu sementara tujuh lainnya datang ke Indonesia secara terpisah pada Juni 2017. "Tanggal 4 Juni datang dua orang melalui bandara Soekarno Hatta. Lalu tanggal 6 Juni siang datang lagi empat orang, malamnya satu orang," ujarnya.
Setibanya di Jakarta, mereka tinggal di sebuah rumah di Perumahan Duta Garden, Cengkareng, Jawa Barat. Rumah itu telah disewa selama satu tahun dengan harga Rp 20 juta.
"Rumah ini rencananya dipakai untuk gudang jika sabu tersebut tiba di Anyer," ujarnya.
Hari ini, Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi penyelundupan sabu satu ton melalui Anyer, Banten. Ada lima lokasi yang akan dilakukan rekonstruksi.
Rekonstruksi ini diawali dengan reka ulang kedatangan ketujuh pelaku penyelundup sabu ke Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta melalui terminal 2D. Kemudian dilanjutkan di sebuah rumah di perumahan Duta Garden, Cengkareng, Jakarta Barat dan dua hotel di wilayah Jakarta Barat, terakhir rekonstruksi juga akan dilakukan di tempat penyewaan mobil di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Total ada 26 adegan. Rekonstruksi di Anyer nanti akan disiapkan waktunya, mungkin pekan depan," katanya.