Kabar Terkini Proyek MRT, Sistem Persinyalan Rampung Tahun Depan  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Jumat, 4 Agustus 2017 07:08 WIB

Pekerja menyelesaikan pembangunan area peron penumpang Mass Rapid Transportation (MRT) di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 23 Maret 2017. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Konstruksi PT Mass Rapid Transit Jakarta Silvia Halim mengatakan pemasangan sistem persinyalan kereta MRT akan dimulai akhir tahun ini. Pekerjaan tersebut ditargetkan rampung pada semester pertama tahun depan. Saat ini, peralatannya sedang dites perusahaan pembuatnya.

Di sela Seminar Persinyalan dan Sistem Telekomunikasi MRT Jakarta, kemarin, Silvia menjelaskan, operasional kereta MRT menggunakan sistem communications-based train control (CBTC). CBTC adalah sistem persinyalan yang memanfaatkan radio komunikasi antara perangkat di kereta dan di luar kereta. Dengan begitu, informasi tentang posisi kereta lebih akurat dan aman dibanding sistem persinyalan perkeretaapian Indonesia saat ini.

Baca: Butuh Rp 25,1 Triliun, PT MRT Minta Dukungan DPRD DKI

Sambil menunggu sistemnya dipasang, MRT Jakarta sedang mengurus pembuatan menara pendingin dan menara ventilasi. Setiap stasiun dilengkapi satu menara pendingin dan dua menara ventilasi yang akan berada di dalam gedung atau trotoar. “Masing-masing menara itu secara berturut-turut luasnya 200 meter persegi dan 100 meter persegi dengan tinggi sekitar 11 meter,” kata Silvia.

Pemerintah DKI Jakarta, kata Silvia, memberikan kompensasi kepada pemilik yang gedungnya menjadi lokasi kedua menara. Kompensasinya bisa berupa integrasi gedung ke stasiun MRT, peningkatan koefisien lantai bangunan, atau keringanan pajak.

Baca: WIKA: Proyek MRT dan LRT Berjalan Sesuai Target

Secara keseluruhan, Silvia mengatakan progres pembangunan infrastruktur MRT mencapai 76 persen per akhir Juli lalu. Dari 13 stasiun yang berada di koridor Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia, perkembangan konstruksi Stasiun Haji Nawi tergolong paling lambat karena lahannya masih menjadi obyek perkara di pengadilan. Stasiun Haji Nawi tampaknya tak bisa digunakan bersamaan dengan peresmian MRT pada Maret 2019. “Bisa dilewati kereta, tapi kereta tak berhenti di sana,” ujarnya.

Kepala Departemen Sinyal, Telekomunikasi, dan Teknologi Informasi PT MRT Jakarta Yanto Yulianto menuturkan instalasi persinyalan MRT disediakan konsorsium Metro One dengan kontrak berlabel CP 107 yang diteken April 2015. Saat diteken, total nilai kontrak CP 107 sebesar Rp 1,28 triliun.

Lingkup pekerjaannya di antaranya sistem persinyalan, sistem telekomunikasi, fasilitas supervisory control and data, sistem pembayaran automatic fare collection, dan penyediaan pintu pembatas peron dengan rel. Khusus persinyalan, sistemnya dibuat perusahaan Jepang, Nippon Signal Ltd, yang juga anggota konsorsium.

Baca: PT MRT Indonesia Siapkan Pengembangan Jalur Fase 3 dan 4

Berdasarkan tampilan fisik, Yanto menjelaskan, tak akan ada lampu penunjuk sinyal dalam sistem CBTC. Pada MRT, persinyalannya otomatis dan melekat di kereta. Sistem di kereta akan saling mengirim informasi dan akan menghitung jarak antar-kereta. Kereta hanya akan berjalan jika hasil perhitungan menunjukkan jarak aman.

Lantaran sistemnya otomatis, Yanto berujar masinis hanya bertugas menutup pintu kereta. Masinis baru akan mengoperasikan kereta saat memasuki area dipo. Sebab, saat mendekati dipo, sistem CBTC akan beralih ke sistem manual bernama automatic train protection. “Pertimbangan peralihannya karena aktivitas di dalam dipo tak terlalu sibuk,” ucapnya.

Baca: Pintu Stasiun MRT Dibangun, Lalu Lintas Bundaran HI Direkayasa

Pengiriman dan penerimaan sinyal menggunakan sistem telekomunikasi frekuensi teknologi tetra yang harus mengantongi izin penggunaan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Saat terjadi kegagalan pengiriman sinyal, kereta akan berhenti. Selain lebih aman, CBTC membuat jarak kedatangan kereta lebih terjamin. MRT Jakarta menargetkan waktu kedatangan di antara dua kereta lima menit.

LINDA HAIRANI

Berita terkait

Integrasi Moda Diharapkan Optimalkan Layanan Transportasi Umum di Jakarta

10 Juni 2023

Integrasi Moda Diharapkan Optimalkan Layanan Transportasi Umum di Jakarta

Mahasiswa Politeknik Tempo mendapatkan pemaparan materi transportasi publik PT MRT.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2

18 November 2022

5 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2

Selama masa pengerjaan proyek MRT Jakarta, ada penemuan bekas rel trem peninggalan zaman kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Plaza Transit Mahakam Rampung September, Pengembangan Kawasan Blok M

29 Mei 2022

Plaza Transit Mahakam Rampung September, Pengembangan Kawasan Blok M

Proges pembangunan Plaza Transit Mahakam di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, sudah mencapai 83 persen.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Warga Ajak Keluarga Coba MRT Jakarta

4 Mei 2022

Libur Lebaran, Warga Ajak Keluarga Coba MRT Jakarta

Sejumlah warga DKI Jakarta dan sekitarnya memanfaatkan momen libur lebaran dengan mengajak keluarganya mencoba Moda Raya Terpadu atau MRT Jakarta

Baca Selengkapnya

Bangun Transport Hub, MRT Jakarta Anggarkan Rp160 Miliar

30 September 2021

Bangun Transport Hub, MRT Jakarta Anggarkan Rp160 Miliar

Transport hub difungsikan sebagai area pusat transit untuk halte TransJakarta dan ojek daring dengan masa konstruksi diperkirakan 14-18 bulan.

Baca Selengkapnya

Perkembangan MRT Jakarta Fase 2A: Pemasangan Panel hingga Pengecoran Lantai

28 Agustus 2021

Perkembangan MRT Jakarta Fase 2A: Pemasangan Panel hingga Pengecoran Lantai

Masih di Stasiun Monas, PT MRT Jakarta menyatakan telah menyelesaikan 53 dari total 70 titik kingpost.

Baca Selengkapnya

Jam Operasional Kereta MRT Jakarta Berubah Mulai Besok, Simak Jadwalnya

23 Juli 2021

Jam Operasional Kereta MRT Jakarta Berubah Mulai Besok, Simak Jadwalnya

Jadwal operasional MRT Jakarta mulai besok akan berubah. Untuk hari libur dan hari kerja terdapat perbedaan jam operasional.

Baca Selengkapnya

Layanan MRT Diperpanjang hingga 23.00 WIB

4 Juni 2021

Layanan MRT Diperpanjang hingga 23.00 WIB

Jarak kedatangan antar kereta atau headway kereta MRT masih sama, yaitu setiap lima menit di jam sibuk.

Baca Selengkapnya

Jadwal Operasional MRT Kembali Normal Seusai Libur Lebaran

19 Mei 2021

Jadwal Operasional MRT Kembali Normal Seusai Libur Lebaran

PT MRT Jakarta mencatat jumlah penumpang seusai libur Lebaran 2021, pada 17 Mei, mencapai 31.368 orang. Angka ini naik dibandingkan saat Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

MRT Izinkan Sepeda Masuk Ratangga, Riza Patria Sebut Ukuran

19 Maret 2021

MRT Izinkan Sepeda Masuk Ratangga, Riza Patria Sebut Ukuran

Stasiun yang menyediakan fasilitas sepeda itu adalah Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, dan Bundaran HI.

Baca Selengkapnya