Agar Bisa Bayar Sewa, Penghuni Rusunawa Diminta Berhenti Merokok

Reporter

Jumat, 4 Agustus 2017 07:17 WIB

Sejumlah anak bermain sepak bola di lapangan Rusun Cibesel, Jakarta, 21 November 2016. Selain lapangan, di komplek Rusun Cibesel juga terdapat taman bermain bagi anak-anak. TEMPO/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta tidak menghapus tunggakan biaya sewa untuk para penghuni rusunawa (rumah susun sederhana sewa) yang mencapai Rp 32 miliar. Menurut Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah, biaya sewa yang dikenakan kepada para penghuni rusunawa terbilang murah dan terjangkau.

"Hidup ini sebetulnya tidak bisa semua gratis. Orang hidup itu kan harus kerja. Yang di rusun juga mesti kerja," ujar Saefullah di Balai Kota Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2017.

Baca juga: Tunggakan Uang Sewa Penghuni Rusun Mencapai Angka Miliaran

Menurut Saefullah yang kini menjadi Pelaksana Harian Gubernur DKI Jakarta selama Djarot melakukan kunjungan ke Rusia, beban biaya yang selama ini ditanggung oleh penghuni rusunawa sebetulnya juga sudah disubsidi oleh pemerintah.

Karena itu, kata Saefullah penghuni rusunawa jangan menuntut hunian gratis. Ia mengatakan sudah saatnya penghuni rusun mulai menggeser pola hidupnya agar tingkat kesejahteraannya menjadi lebih baik.

Baca juga: Kisah Sekda DKI Tolak Warga yang Minta Rusun untuk Istri Kedua

Apalagi, kata Saefullah, berdasarkan data yang ia peroleh, para penghuni rusunawa sebagian besar berada pada usia produktif. "Kemarin sudah saya lakukan survei, ternyata yang tinggal di rusun itu yang usia produktifnya masih tinggi, masih 93 persen, masih bisa bekerja," ujar Saefullah.

Menurut Saefullah biaya yang selama ini dikenakan kepada para penghuni rusun hanyalah sebagai bentuk partisipasi dan tanggung jawab masyarakat. Menurut Saefullah dengan biaya sewa Rp 300 ribu per bulan, penghuni rusunawa mampu untuk membayar sewa.

Baca juga: Djarot Melarang Pendatang Baru Menumpang Tinggal di Rusunawa

“Cuma 300 ribu kok. Kalau dia ngerokok sebungkus sehari berapa? Sebungkus rokok Rp 22 ribu. Kalau 10 hari saja sudah Rp 220 ribu. Kalau 30 hari sama dengan Rp 660 ribu. Rokoknya dikurangin coba,” katanya.

"Saya tidak setuju kalau ini (tunggakan) semua dihapus, karena ini sebagai konsekuensi dari perjuangan hidup. Mudah mudahan jadi ibadah juga buat dia," ujar Saefullah.

Baca juga: Djarot Yakin Rusunawa untuk Korban Gusuran Selesai Oktober

Tunggakan sewa rumah susun atau rusun di Jakarta terus melonjak. Maret lalu, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman mencatat tunggakan Rp 1,37 miliar. Hingga akhir Juni lalu, tunggakan melonjak hampir 20 kali lipat menjadi Rp 32 miliar.

Saefullah menuturkan tunggakan rusunawa tersebut merupakan akumulasi sejak 2013. Jumlah tunggakan tersebut merupakan total dari seluruh utang penghuni yang tersebar di 23 rusunawa yang ada di Jakarta.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

20 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

21 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

36 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

38 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya