Menteri Perhubungan Setujui Pembatasan Sepeda Motor  

Reporter

Selasa, 8 Agustus 2017 20:24 WIB

Sejumlah sepeda motor melintasi jalur busway di Jalan Sultan Agung, Jakarta, 7 Juli 2017. Pelanggaran lalu lintas pengendara mobil dan sepeda motor di wilayah hukum Polda Metro Jaya Januari-November 2016, mengalami lonjakan 13,85 persen dibading periode yang sama tahun lalu. ANTARA/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Bambang Prihartono mengatakan Menteri Perhubungan Budi Karya sudah setuju dengan uji coba perluasan pembatasan sepeda motor. "Prinsipnya Pak Menteri sudah bisa dimengerti. Tetapi harus dilakukan dengan hati-hati dan intens," kata Bambang di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2017.

Bambang mengatakan kebijakan itu merupakan langkah yang tepat untuk menekan jumlah sepeda motor. Sebab, kata dia, mengurangi jumlah kendaraan roda dua tidak bisa dilakukan dengan cara menghentikan penjualan sepeda motor.

Pemerintah, kata Budi, harus punya kebijakan yang semakin efisien dan nyaman. “Kita tidak bisa membatasi industri motor untuk mencegah mereka menjual," ujarnya.

Baca:
Larangan Sepeda Motor Diperluas hingga Bundaran...
Alasan DKI Memperluas Larangan Sepeda Motor di...

Tak hanya untuk menekan jumlah sepeda motor, pembatasan sepeda motor juga dilakukan untuk mengurangi angka kecelakaan. Melalui hasil studi konsultan yang ditunjuk pemerintah, angka kecelakaan diperkirakan berkurang sebesar 1,12 persen atau rata-rata 6.573 kecelakaan per tahun, jika pembatasan sepeda motor diterapkan.

Rencana pembatasan sepeda motor tidak hanya dilakukan di DKI, tapi juga di wilayah penyangga Ibu Kota, seperti Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, dan Tangerang Selatan. Bambang berharap, uji coba bisa dilakukan bersamaan pada September 2017.

Konsultan mengamati sejumlah lokasi untuk pemberlakuan pembatasan sepeda motor. Di antaranya Jalan Jenderal Sudirman dan Rasuna Said untuk DKI, Jalan Jenderal Sudirman di Tangerang, Jalan Ir H Djuanda dan Jalan Raya Serpong di Tangerang Selatan, Jalan Padjajaran di Bogor, Jalan Raya Margonda di Depok, dan Jalan Ahmad Yani di Bekasi.

Baca juga:
Kinerja Dinilai Lamban, Dewan Diminta Segera Membahas Raperda
Pembakaran Terduga Maling, Polisi Minta Pelaku Segera Menyerah

Meski begitu, kajian itu tidak sepenuhnya disetujui Dinas Perhubungan di wilayah masing-masing. Kepala Dinas Perhubungan DKI Andri Yansyah hanya menyetujui pembatasan sepeda motor dilakukan di Jalan Sudirman. Sedangkan Dinas Perhubungan Kota Bekasi menilai Jalan Ahmad Yani bukan lokasi pengamatan yang tepat karena bukan jalur menuju DKI.

Dinas Perhubungan Kota Depok belum siap karena belum adanya sarana dan prasarana yang memadai. Mereka khawatir, jika pembatasan roda dua diterapkan di Jalan Raya Margonda, pengendara motor malah akan beralih ke mobil pribadi.

FRISKI RIANA


Berita terkait

Terkini: Erick Thohir Dorong BUMN Peduli Kesehatan Mental, Promo Tiket Murah di BNI - Batik Air Travel Fair

14 Oktober 2023

Terkini: Erick Thohir Dorong BUMN Peduli Kesehatan Mental, Promo Tiket Murah di BNI - Batik Air Travel Fair

Menteri BUMN Erick Thohir mendorong kepedulian terhadap kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

BPTJ Kemenhub, Perum Damri, Dishub DKI, dan KCI Teken Kesepatakan Integrasi Data dan Informasi

14 Oktober 2023

BPTJ Kemenhub, Perum Damri, Dishub DKI, dan KCI Teken Kesepatakan Integrasi Data dan Informasi

BPTJ Kementerian Perhubungan dengan Perum Damri, KCI, dan Dishub DKI Jakarta menandatangi kesepakatan bersama mengenai penyediaan data dan informasi perjalanan penumpang angkutan massal di wilayah Jabodetabek.

Baca Selengkapnya

Tarif Rp 2.000 BisKita Trans Pakuan bagi Pelajar, Lansia, dan Disabilitas, Wakil Wali Kota Bogor: Wajib Registrasi

20 September 2023

Tarif Rp 2.000 BisKita Trans Pakuan bagi Pelajar, Lansia, dan Disabilitas, Wakil Wali Kota Bogor: Wajib Registrasi

Masyarakat umum pengguna Biskita Trans Pakuan di luar golongan tersebut dikenakan tarif normal Rp 4.000.

Baca Selengkapnya

Ganjil Genap 24 Jam Diusulkan untuk Tekan Polusi di Jakarta

7 September 2023

Ganjil Genap 24 Jam Diusulkan untuk Tekan Polusi di Jakarta

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengajukan usulan untuk memperketat sistem ganjil genap hingga 24 jam untuk tekan polusi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Soft Launching LRT Jabodebek Besok, Kemenhub: Sudah Dapat Rekomendasi Safety Assessment

11 Juli 2023

Soft Launching LRT Jabodebek Besok, Kemenhub: Sudah Dapat Rekomendasi Safety Assessment

Kemenhub mengatakan LRT Jabodebek yang akan soft launching besok, Rabu, 12 Juli 2023, sudah mendapatkan rekomendasi safety assessment dari Siemens dan konsultan pengawas proyek.

Baca Selengkapnya

Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Diuji Coba 4 Juli, Ini Rute yang Dilalui

28 Juni 2023

Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Diuji Coba 4 Juli, Ini Rute yang Dilalui

Untuk persiapan uji coba bus Transjakarta rute Bandara Soekarno-Hatta itu, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan Angkasa Pura II.

Baca Selengkapnya

BPTJ Gandeng Empat Bank untuk Pembayaran BisKita Trans Pakuan Bogor

20 Mei 2023

BPTJ Gandeng Empat Bank untuk Pembayaran BisKita Trans Pakuan Bogor

Pembayaran layanan buy the service BisKita Trans Pakuan Bogor bisa menggunakan kartu elektronik empat bank, yaitu BRI, BNI, Mandiri, dan BCA akan

Baca Selengkapnya

Sebut Pemudik Jabodetabek Capai 18,3 Juta Orang, BPTJ Imbau Mudik Lebih Awal

13 April 2023

Sebut Pemudik Jabodetabek Capai 18,3 Juta Orang, BPTJ Imbau Mudik Lebih Awal

Kemenhub memperkirakan potensi pergerakan nasional pada mudik Lebaran 2023 naik 45,8 persen atau sebanyak 123,8 juta orang.

Baca Selengkapnya

Kota Depok Akan Berlakukan Sistem Satu Arah di Jalan Nusantara 24 Jam Sehari

16 Maret 2023

Kota Depok Akan Berlakukan Sistem Satu Arah di Jalan Nusantara 24 Jam Sehari

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Depok Eko Herwiyanto mengatakan kembali mengusulkan Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan Nusantara Depok.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Transportasi Publik di Depok Perlu Dibenahi, Beri Contoh Trans Pakuan di Bogor

5 Februari 2023

Pakar Sebut Transportasi Publik di Depok Perlu Dibenahi, Beri Contoh Trans Pakuan di Bogor

Empat simpul transportasi di Depok, yaitu Terminal Jatijajar, dan 3 stasiun KRL harus saling terhubung dengan jaringan transportasi umum.

Baca Selengkapnya