Warga Bukit Duri mulai pindah ke rumah susun (Rusun) di Rusun Rawa Bebek, Jakarta, 11 Agustus 2016. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengingatkan warga pemohon unit rumah susun sederhana sewa atau rusunawa tertib membayar biaya sewa setiap bulannya. "Kalau (tinggal) di rusun ada kewajibannya, lho," kata Djarot mengingatkan Junaedi, 57 tahun, yang memohon kepadanya di Balai Kota agar diizinkan menempati rusunawa, Selasa, 15 Agustus 2017.
Istri Junaidi, Ika, menyanggupi. "Saya siap membayar (biaya sewa rusun) tiga ratus ribu daripada membayar kontrakan dua juta rupiah," katanya. Ika, Junaedi, beserta anaknya yang berusia 5 tahun, datang dari Duri Kepa untuk mengutarakan permintaannya menempati satu unit rumah susun sewa.
Junaidi dan Ika datang untuk mengadukan nasibnya. Ika mengatakan harus menggantikan suaminya menjadi tulang punggung keluarga setelah Junaidi diketahui mengidap kanker sejak 2013. “Saya menjadi tulang punggung, kerja mencuci dan gosok," kata Ika.
Meski begitu, permohonan Ika dan Junaidi tidak seketika dikabulkan Djarot. Dia memanggil salah seorang petugas Dinas Perumahan untuk mengurus permohonan sambil berulang kali berpesan kepada Ika dan Junaedi agar tidak lupa memenuhi kewajiban. "Paham ya kewajibannya (membayar sewa), juga harus isi surat pernyataan (kesanggupan untuk menaati kewajiban)."
Kemarin, Senin, 14 Agustus 2017, Djarot mengatakan para penghuni rusun tidak bisa selalu mengharapkan gratisan dari pemerintah. "Hidup itu kan juga harus berjuang. Enggak bisa semuanya gratisan," katanya.
Djarot menuturkan pemberian sanksi tegas itu juga menjadi pembelajaran bagi penghuni rusun lainnya bahwa hidup di Jakarta itu penuh perjuangan. Ia meminta mereka bekerja dan berusaha serta tidak hanya mengeluh kemudian menyerah pada nasibnya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan mengatakan masih banyak penghuni rusunawa yang menunggak biaya sewa. Jumlah tunggakan hingga Juni 2017 mencapai Rp 31,7 miliar. Menurut dia, para penghuni rusunawa sengaja menunggak karena menolak membayar retribusi.