Penghuni Rusunawa Minta Gubernur Djarot Sediakan Lapangan Kerja

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 16 Agustus 2017 21:39 WIB

Warga kampung pulo menunggu lift yang terdapat di rusun Jatinegara, Jakarta, 20 Agustus 2015. Rumah susun yang akan ditempati warga kampung Pulo di bantaran Kali Ciliwung tersebut mempunyai fasilitas yang memadai. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Warga penghuni rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat membantah pernyataan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang menyebut mereka malas bekerja sehingga tak sanggup membayar sewa.

Gunawan, seorang penghuni Rusunawa Jatinegara mengatakan mereka tak membayar sewa karena memang tak punya uang. Mantan ketua RT03 Kampung Pulo itu mengatakan di rumah susun itu saat ini tak ada daya beli. Penghuni yang membuka usaha mulai menutup dagangannya. Yang ingin membuka usaha baru tak memiliki modal.

“Kami tidak hanya butuh tempat tinggal yang bagus, apalah arti istana kalau perut kosong, kantong kosong.” kata Gunawan saat ditemui Tempo, Rabu 16 Agustus 2017.

Gunawan yang menjadi korban gusuran Kampung Pulo di tepi Sungai Ciliwung berharap pemerintah bisa memberikan berbagai pelatihan kepada penghuni rusunawa seperti menjahit atau bantuan modal atau membuka koperasi untuk membantu perekonomian warga penghuni rusunawa.

Sebelumnya Gubernur Djarot Saiful Hidayat mengatakan akan mengusir penghuni rusun yang menunggak sewa. Djarot menuding mereka yang menunggak malas bekerja. Tunggakan sewa rusunawa di seluruh Jakarta mencapai Rp 31,7 miliar. Menurut Djarot jika tak sanggup membayar sewa lebih baik penghuni yang merupakan korban gusuran itu keluar.

Lembaga Bantuan Hukum Jakarta menilai jika pemerintah mengusir penghuni yang menunggak sama dengan menggusur dua kali warga.

Gunawan mengatakan, warga rusunawa bukannya tak berpikir tentang biaya sewa. Mereka pun bukan tak mau berusaha. "Saya pernah ajukan usul untuk buka usaha servis di lantai dua, tapi pengelola malah suruh bayar Rp 1 juta untuk listrik. Duit dari mana," kata dia.

Gunawan juga menceritakan jika petugas jasa kebersihan di rusunawa ia usulkan untuk diambil dari warga rusunawa yang menganggur. "Biar warga rusun aja yang kerja, tapi pengelola bilang sudah begitu prosedurnya," kata Gunawan menyebut penolakan dari pengelola.

DEWI NURITA | JH

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

2 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

2 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

19 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.

Baca Selengkapnya