Tangerang Ingin Jembatan Dadap-Pulau Reklamasi Jadi Ikon
Editor
Endri Kurniawati
Senin, 21 Agustus 2017 12:37 WIB
TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kabupaten Tangerang berharap jembatan yang akan dibangun dari pulau reklamasi, C dan D, Jakarta Utara ke Pantai Dadap, Kabupaten Tangerang menjadi ikon baru daerah itu. "Pastinya didesain sebagus mungkin," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Slamet Budi Mulyanto kepada Tempo, Senin 21 Agustus 2017.
Panjang jembatan itu sekitar lima kilometer. Bagian yang dibangun di wilayah Tangerang bentangannya 900 meter. Sedangkan lebar jembatan mencapai 49 meter yang dibagi menjadi empat lajur.
Baca:
KKP Akan Kaji Proyek Jembatan Pulau Reklamasi C dan D
DKI dan Banten Tanda Tangani MoU Jembatan ke Pulau C ...
Jembatan di atas laut yang akan menghubungkan langsung Kabupaten Tangerang dan Pemerintah Provinsi Jakarta itu akan dibangun dengan ketinggian 10 meter di atas permukaan laut. Di bawah jembatan akan digunakan lalu lintas kapal. "Tidak boleh mengangu lalu intas kapal," kata Budi.
Pemerintah DKI Jakarta akan menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Pemerintah Provinsi Banten mengenai pembangunan jembatan dari Dadap, Tangerang, ke Pulau C reklamasi di Teluk Jakarta. "Rabu besok kami akan ke Banten menandatangani nota kesepahaman," kata Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 18 Agustus 2018.
Baca juga:
Menuai Protes, Pembatasan Ganjil-Genap di Tol Batal Diuji ...
Gunakan Dana KLB Rp 65 miliar, Resto Apung Muara Angke ...
Menurut Saefullah, jembatan itu dibangun untuk mengakomodasi penghuni Pulau C dan D yang akan menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, tangerang.
“Akses menuju bandara lebih dekat dari Dadap, Tangerang,” ujar Saefullah. Jembatan juga memudahkan mereka yang menuju Bekasi dan Karawang, karena tak perlu melalui akses tol dalam kota karena bisa melewati pesisir saja. Demikian juga penduduk Karawang yang akan naik pesawat, bisa naik dari pesisir.
Simak:
Anies Baswedan Tantang FPI Menjaga Kebinekaan Indonesia
Rizieq Syihab Kirim Rekaman Suara untuk Milad FPI
Anggaran jembatan itu sekitar Rp1 triliun. Sumber pendanaan pembangunan jembatan sepenuhnya berasal dari pengembang Pulau C dan D. Pengembang kedua pulau ialah PT Kapuk Naga Indah, anak perusahaan grup Agung Sedayu.
Saefullah berharap jembatan segera dibangun mulai 2018. Namun, Kementerian Kelautan dan Perikanan masih belum meninjau lokasi proyek pembangunan jembatan itu. Lokasi jembatan itu masuk dalam rancangan Peraturan Presiden mengenai Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional Jabodetabek Puncak Cianjur.
JONIANSYAH HARDJONO