Djarot Resmikan Pasar Walang Baru, Pedagang Minta Diskon Iuran

Reporter

Kamis, 24 Agustus 2017 11:17 WIB

Ilustrasi pasar tradisional. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Meresmikan Pasar Walang Baru, Koja, Jakarta Utara, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menerima keluhan seorang pedagang, Edi Washington Tampubolon. Edi mengeluhkan sepinya pembeli di pasar yang baru dibangun tahun lalu itu. "Kami mohon bantuan agar usaha kami bisa ramai pembeli," ujar Edi kepada Djarot, Kamis, 24 Agustus 2017.

Edi mengaku sudah berdagang di pasar itu sejak 1980. Namun, pembeli di pasar itu semakin sepi, apalagi setelah direnovasi oleh PD Pasar Jaya. “Pasar ini kurang pembeli, kami mohon bantuannya dengan sangat," ujar Edi.

Baca:
Pasokan Beras di Pasar Induk Cipinang Jakarta Merosot ...
Pasar Jaya Akan Tutup Kios yang Cairkan KJP

Edi juga meminta keringanan biaya retribusi bulanan yang harus dibayarkan pedagang kepada pengelola. Dalam kondisi sepi seperti saat ini ia mengaku kesulitan membayar retribusi. "Kami meminta kepada Bapak, kalau bisa reribusi pasar ini dikurangi.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berjanji akan membantu kesulitan pedagang untuk membayar retribusi. Saat ini setiap pedagang dikenai iuran Rp100-200 ribu per bulan. Setelah surat keputusan keluar, retribusi akan dinaikkan.

Ia meminta Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin menurunkan retribusi pada tiga bulan pertama setelah pasar diresmikan. “Nunggu ramai, begitu ramai baru kembali ke tarif normal," ujar Djarot.

Baca juga:
Tim Saber Pungli Tangkap Pejabat Kabupaten Tangerang
Pejabat Dicokok Saber Pungli, Tangerang akan Pakai ...

Pasar Walang Baru merupakan satu dari 16 pasar rakyat yang akan dibangun oleh PD Pasar Jaya. Pasar itu dibangun sejak Desember 2016. Untuk memancing pembeli, bagian lantai atas akan dibangun sarana olahraga, pusat jajanan, tempat karaoke keluarga, dan fasilitas lain. Pasar itu memiliki 181 kios dan los. Saat ini, kios yang terisi baru 114 unit.

Arief yakin pasar ini akan ramai karena lokasinya strategis. "Di belakangnya ada RPTRA dan puskesmas. Kami yakin ini berkah dengan tampilan baru," ujar dia.

Simak:
Rumah Mewah Bos First Travel, Gordennya Seharga Rp 700 ...
Mengintip Rumah Mewah Bos First Travel di Sentul City

Pedagang lainnya, Roslinda, 45 tahun, menilai wajar pasar yang sepi itu lantaran setiap pedagang masih mencari pelanggan. "Habis lebaran, bagian depan (halaman pasar) baru dibenahi. Makanya wajar sepi”. Apalagi, kata Linda, pasar itu baru dibuka sejak beberapa bulan lalu. “Masih ada pengalihan (pedagang)," ujar Linda.



LARISSA HUDA



Advertising
Advertising

Berita terkait

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

5 hari lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

10 hari lalu

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

Stok gula pasir berkurang di pasar dan supermarket.

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

10 hari lalu

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

11 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

14 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

16 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

22 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

26 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ketua TP PKK Tinjau Kebakaran di Pasar Tarutung

28 hari lalu

Ketua TP PKK Tinjau Kebakaran di Pasar Tarutung

Ketua TP PKK Tapanuli Utara, Satika Simamora, meninjau langsung Pasar Tradisional Tarutung yang terbakar pada Minggu, 7 April 2024.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

39 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya