TEMPO.CO, Jakarta – Perusahaan Daerah Pasar Jaya membebaskan pedagang dari uang sewa pada tiga tahun pertama melalui program pasar rakyat bersubsidi. Pedagang hanya diwajibkan membayar iuran retribusi Rp 100-200 ribu per bulan.
Jika setelah dievaluasi usaha pedagang tidak berkembang, PD Pasar Jaya akan memberikan kesempatan perpanjangan hingga dua tahun. Setelah itu pedagang wajib membayar sewa kios. “Pasar bersubsidi ini berkomitmen memberikan keleluasaan masyarakat usaha mikro, kecil, dan menengah untuk menciptakan wirausaha baru,” kata Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Jaya Arief Nasrudin setelah meresmikan Pasar Walang Bardu, Koja, Kamis, 24 Agustus 2017.
Menurut Arief, konsep pasar rakyat sebetulnya digagas sejak Joko Widodo menjabat Gubernur DKI. "Pedagang diberi keringanan gratis agar mereka berusaha,” ujar Arief. Tujuannya agar PD Pasar benar-benar menjadi penggerak roda perekonomian masyarakat kecil.
PD Pasar Jaya akan merevitalisasi 16 pasar rakyat bersubsidi hingga akhir tahun ini. Pasar-pasar itu akan terus diresmikan hingga pengujung tahun dan akan terus bertambah hingga menjadi 35 pasar pada 2018. "Kami memang kerja cepat banget, (pengerjaan) bangunannya dimulai Desember 2016," kata Arief.
Pembangunan pasar rakyat bersubsidi, kata Arief, merupakan salah satu program sistemik pemerintah DKI untuk penguatan pangan supaya inflasi tetap terjaga. Tahun lalu, PD Pasar Jaya meresmikan lima pasar rakyat. Tahun ini rencananya sebanyak 16 pasar akan diresmikan.
Gubernur Djarot Saiful Hidayat meresmikan Pasar Walang Baru di Koja, Jakarta Utara, Kamis, 24 Agustus 2017. Pasar Walang merupakan satu dari 16 pasar rakyat yang akan dibangun PD Pasar Jaya. Pasar itu mulai dibangun pada Desember tahun lalu. Untuk memancing pembeli, bagian lantai atas akan dibangun sarana olahraga, pusat jajanan, tempat karaoke keluarga, dan fasilitas lain. Pasar itu memiliki 181 kios dan los. Saat ini, kios yang terisi baru 114 unit.
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
12 hari lalu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
15 hari lalu
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.