Pembatasan Sepeda Motor Dikecam Franz Magnis, Djarot: Lagi Dikaji  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 7 September 2017 11:41 WIB

Ini jalur alternatif menghadapi rencana Dinas Perhubungan DKI Jakarta memperluas larangan sepeda motor dari hanya jalan Medan Merdeka Barat, Thamrin dan Bundaran HI sampai jalan Sudirman, Imam Bonjol, dan Rasuna Said.

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjawab kritik Guru Besar Emiritus Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Franz Magnis Suseno, yang mengecam wacana penerapan pembatasan sepeda motor melintas di sejumlah ruas jalan utama di Ibu Kota.

Dalam kritiknya, Franz menilai kebijakan pembatasan itu sama dengan kekerasan kepada warga Jakarta yang berada di kelas menengah ke bawah.

Baca: Pembatasan Sepeda Motor di Bundaran HI Belum Final


"Saya menghargai pendapat Pak Magnis. Saya ingat bahwa saya juga suka naik motor, ya. Makanya saya bilang kepada Dishub (Dinas Perhubungan) untuk benar-benar mengkaji secara matang," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Kamis, 7 September 2017.

Djarot mengatakan suatu kebijakan tidak boleh diterapkan secara drastis atau tiba-tiba. Djarot pun menyatakan ketidaksetujuan atas perluasan pembatasan sepeda motor hingga merembet ke wilayah lain.

Djarot menuturkan hanya ingin pembatasan kendaraan bermotor diterapkan di Jalan Jenderal Sudirman dan M.H. Thamrin.

"Ini (justru) perluasan maunya drastis. Kalau drastis, enggak boleh. Drastis itu artinya mereka mengajukan mulai pukul 06.00 hingga 22.00," ujarnya.

Simak pula: Dishub DKI Beralasan Pembatasan Motor untuk Mereduksi Kecelakaan


Jika diterapkan secara drastis, kata Djarot, kebijakan tersebut akan membuat pengendara motor yang bekerja di area pembatasan sepeda motor mengalami kesulitan. Karena itu, Djarot meminta Dinas Perhubungan menyediakan banyak opsi bagi pengendara sepeda motor.

Hari ini, Djarot akan menemui Dinas Perhubungan untuk meminta hasil kajian pembatasan sepeda motor.

Djarot menuturkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak pernah melarang sepeda motor, tapi hanya mengatur beberapa ruas jalan. Ia juga tidak setuju pembatasan dilakukan sepanjang hari. "Ini kebijakan yang menurut saya kebablasan, drastis banget. Makanya dikaji opsi-opsinya, baru sehabis itu dievaluasi," ucapnya.



LARISSA HUDA

Berita terkait

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

31 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

37 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

31 Oktober 2023

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

PDIP, kata Djarot, membatasi kadernya untuk menjadi pejabat publik maksimal tiga orang untuk setiap keluarga.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

30 Oktober 2023

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

Djarot PDIP meyakini Jokowi akan berdiri di atas semua dan tidak memihak salah satu kandidat.

Baca Selengkapnya

Djarot PDIP Sebut Gibran Contoh Tidak Bagus bagi Anak Muda

30 Oktober 2023

Djarot PDIP Sebut Gibran Contoh Tidak Bagus bagi Anak Muda

Djarot Saiful Hidayat, menyebut calon wakil presiden Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, merupakan contoh tidak bagus untuk anak muda.

Baca Selengkapnya