Ratusan pengunjukrasa yang terdiri atas warga, pedagang pasar tradisional, supir angkot menggelar aksi longmarch menuju kantor walikota Depok, di Jalan Dewi Sartika, Depok, 7 September 2017. Aksi ini untuk menolak Sistem Satu Arah yang diberlakukan di lalu lintas Kota Depok. TEMPO/Gunawan Wicaksono
TEMPO.CO, Depok - Ratusan warga dari Kelurahan Depok Jaya dan Beji berdemonstrasi di Kantor Wali Kota Depok, Kamis, 7 September 2017. Mereka menolak kebijakan sistem satu arah (SSA) yang diuji coba di Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan Nusantara, dan Jalan Dewi Sartika.
Massa aksi melakukan long march dari Jalan Dewi Sartika melalui Margonda Raya sambil membentangkan spanduk. Mereka memadati satu ruas jalan di depan gerbang Balai Kota Depok sejak pukul 11.00. “Tolak, tolak SSA, tolak SSA sekarang juga,” kata Ketua RW 13 Toro Budiarko dalam orasinya di atas mobil komando, Kamis.
Toro meminta Pemerintah Kota Depok menghapus pemberlakuan jalan satu arah. Menurut dia, SSA bukan mengurai kemacetan, tapi malah memindahkan kemacetan ke permukiman warga. “Jalan-jalan sempit sekarang sudah dipadati kendaraan, sudah ada anak kecil keserempet mobil,” ujarnya.
Menurut Toro, pemerintah harus segera mencabut jalan satu arah. “Kalau tidak, biar warga sendiri yang mencabut sistem satu arah,” ucapnya.
Perwakilan warga ditemui Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Dudi Mi’raz Imaduddin dan Kepala Dinas Perhubungan Gandara Budiana. Warga membubarkan diri sekitar pukul 12.30 setelah gagal bertemu dengan Wali Kota Depok Muhamad Idris Abdul Shomad. “Kami kecewa bukan wali kota yang temui. Kami minta kepastian agar SSA dicabut,” kata Tabroni, warga RW 20 Kelurahan Depok Jaya.
Dinas Perhubungan Kota Depok melakukan uji coba sistem satu arah di Jalan Arif Rahman Hakim mulai Senin sore, 14 Agustus 2017. Sistem satu arah di kawasan tersebut merupakan pengembangan SSA yang telah diuji coba sejak dua pekan lalu di Jalan Dewi Sartika dan Jalan Nusantara.