Ditangkap Karena Narkoba, Indra Piliang Curhat dan Bikin Puisi

Reporter

Editor

Senin, 18 September 2017 08:28 WIB

Indra J. Piliang menunjukkan novel karyanya berjudul "Pinangan dari Selatan" kepada awak media yang turut dibawanya saat melakukan assessment di Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Jakarta Selatan, 15 September 2017. TEMPO/Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta -Politikus Partai Golkar, Indra Piliang menulis catatan dan puisi permintaan maaf di blog pribadinya, sanggerilya pada Ahad, 17 September 2017. Di dalam catatan blognya, dia menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh karyawan Diamond Karaoke terutama pada karyawan yang diduga menyediakan narkoba dan alat hisap di Diamond Karaoke pada saat penangkapan dirinya.

“Saya meminta maaf kepada mereka, karena masalah yang saya hadapi mereka jadi tidak jelas nasibnya,” ujar Indra Piliang dalam Blog-nya.

Seperti ini tulisan yang berjudul Berlian di Blog-nya.

BERLIAN


Selama ini, saya tak pernah tahu tentang dunia malam. Selama menjadi mahasiswa Universitas Indonesia, sampai menjalankan karier sebagai peneliti dan politisi, saya amat sangat jarang memasuki dunia malam. Paling banter saya hanya bernyanyi di karaoke, itupun bersama dengan sahabat-sahabat terbaik. Saya juga tak terbiasa dengan sajian yang diberikan, termasuk minuman keras.

Saya memilih untuk tak menulis tentang kasus yang membuat nama saya, keluarga saya, klan saya, agama saya dan segala sesuatu yang terhubung dengan saya menjadi tercoreng. Saya mohon maaf kepada seluruhnya. Saya mohon ampun kepada Allah SWT atas apa yang saya perbuat di alam fana ini. Tetapi mengingat saya mengikuti proses yang belum selesai, saya tentu tak bisa berbuat banyak. Saya hanya perlu menyampaikan, betapa ada sejumlah pihak yang mengalami persoalan besar, bahkan mungkin lebih besar dari saya, terkait dengan masalah hukum dan kesehatan yang terjadi dengan diri saya. Untuk itu, saya perlu menyampaikan ini secara terbuka. Tentu, kalangan yang diluar keluarga besar saya yang sekarang dalam posisi teramat tertekan.

Siapa mereka? Yakni para karyawan (penuh dan paroh waktu) dan non karyawan yang mencari nafkah di Diamond (berlian), sebuah diskotik dan lounge yang jaraknya sekitar 10 menit perjalanan dari rumah saya.

Baca: Indra J. Piliang Terjerat Narkoba, Begini Kronologi Penangkapannya

<!--more-->
Mereka adalah orang-orang yang mencari hidup di belantara Jakarta. Mereka terdiri dari para office boy and girls, para waiter, para kapten, para security, para juru parkir, para penjual makanan, para sopir (taksi dan grab/uber), para ladies companion, para mami dan pihak-pihak yang menanggung akibat dari kasus saya. Saya selama ini berkomunikasi dan berinteraksi dengan mereka, sekalipun saya tak mengingat nama mereka.

Bagi saya, mereka adalah orang-orang bersahaya. Mereka bekerja bahkan mungkin melebihi upah yang mereka terima. Saya melihat mereka selama ini (sebagian) sangat rajin beribadah, bahkan sama sekali tak pernah meminta uang tips seperserpun dan mungkin juga mayoritas tak pernah mendapatkan uang tips dari saya. Mereka menjadi pelayan yang baik dalam kelamnya dunia hiburan siang dan malam di Jakarta.

Saya meminta maaf kepada mereka, karena atas masalah yang saya hadapi, mereka menjadi tak jelas nasibnya sebagai pencari nafkah di keluarga masing-masing. Rata-rata mereka hanya menempuh pendidikan sekolah menengah pertama atau sekolah menengah atas. Mereka bukanlah orang-orang yang memiliki keahlian khusus, tak menerima juga pelatihan menyangkut bidang pekerjaan yang mereka terjuni.



Baca: Indra Jaya Piliang Diduga Sudah Setahun Menggunakan Narkoba

Banyak di antara mereka yang tak bisa bernyanyi atau menari, sebagaimana pertama kali saya mengenal mereka. Nyanyian yang saya bawakan, seringkali tak dikenal oleh mereka, karena berasal dari masa lalu dalam tajuk Album Kenangan, baik dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah, hingga bahasa Inggris, bahasa India dan bahasa Jepang yang saya kuasai.

<!--more-->
Dengan sepenuh hati, saya meminta pihak manajemen yang selama ini meraih keuntungan dari keringat mereka, agar memperhatikan nasib mereka. Jangan sampai mereka berserakan di tempat yang lebih nadir lagi, hanya karena pelanggaran hukum yang dikerjakan oleh segelintir pihak, termasuk saya dan anggota-anggota saya yang kini sedang menata kehidupan bersama-sama.


Saya meminta agar mereka menjadi pihak pertama yang penting diperhatikan masa depannya. Sebagian di antara mereka, saya ketahui sedang menanti putra atau putri mereka keluar dari dalam rahim mereka sendiri atau dari pasangan mereka masing-masing.

Baca: Tim Anies - Sandiaga Sebut Indra Piliang Bukan Anggota Tim Sukses

Biarlah, dalam perang yang tak berkesudahan ini, nama-nama yang gugur adalah sosok-sosok yang layak gugur, tapi bukan kalangan kawulo dan jelata yang selama inipun berada dalam strata kehidupan paling bawah dalam sektor-sektor informal pekerjaan di bumi manusia.

<!--more-->

Sungguh, saya tak punya lagi kata-kata yang bisa untuk ditulis dan ditujukan kepada mereka. Tetapi dengan segenap ketulusan jiwa, saya mengaturkan permohonan kepada pihak yang memiliki kewenangan dan kedudukan di manajemen ataupun pemerintahan; agar menempatkan mereka sebagai prioritas pihak yang wajib diselamatkan. Apapun jalan keluarnya, saya menyerahkan kepada pihak yang terkait.

Saya ungguh puisi yang saya tulis 22 tahun lalu, ketika saya baru mengimajinasikan mereka:


Baca: Indra J. Piliang Dibawa ke BNNK Jakarta Selatan buat Rehabilitasi


Advertising
Advertising


Anak-Anak Malam



Gerbang malam sudah terbuka.
Pentaskan parade lampu-lampu-kupu-kupu.
Adegan gaun-gaun tipis menyembulkan kulit-kulit-paha-paha-payudara-payudara putih di sudut-sudut jalanan.
Jarum jam bergeser ke angka minus.
Lama, kau dan aku menatap sepotong rembulan
Yang berdiam diri di pinggir gelombang
Langit mengerdipkan bintang-bintang dengan nakal
Sunyi menggeser kaki-kaki kursi-kursi untuk saling merapat
Dibelai lembut oleh angin dingin Selatan
Mata kelelawar meneropong gumpalan awan-awan dan asap-asap hitam
Yang berdansa riang dengan burung-burung camar dan ikan-ikan di lautan
Sayap basah dan patah perahu nelayan mengalirkan darah biru ke tengah ombak
Hati kita pun biru dan pucat
Mari kembalikan lautan kepada pantainya
Hujan pada awan
Kelam pada malam
Terang pada rembulan
Di pinggir peradaban ini
Kulihat anak-anak malam berpelukan di lantai dansa
Menggulung aspal dengan keringat hitam
Kepiting-kepiting liar dan tikus-tikus selokan
Menyelusup malu kembali ke liang

Baca: Indra Piliang Resmi Tersangka Kasus Dugaan Penggunaan Narkoba

Lihat
Gemerlap baju-baju ketat
Dan rambut-rambut lebat bergerak cepat
Menghembuskan nafas-nafas berat
Deru suara mobil dipandang tajam oleh pengemis-pengemis lapar
Dan preman-preman pasar yang keluar dari kolong-kolong jembatan
Dan gudang-gudang kolonial
Mereka menghitung gemerincing logam di kantong-kantong tebal anak-anak malam
Dan beradu pedang melawan waktu yang memburu
Dan anak-anak malam kembali ke gerbang
Di saat orang-orang berlalu-lalang dengan mimpi-mimpi panjang
Tentang anak-anak malam yang terbuang ke lobang kakus kehidupan
Dan anak-anak malam kembali ke kamar
Di saat matahari memancar
Membangunkan orang-orang
Untuk membayar petugas-petugas kebersihan
Yang menggosongkan lobang-lobang kakus yang tersumbat
Dan anak-anak malam
Kembali mendengkur
Di saat orang-orang sibuk menghitung setiap detik waktu
Dengan kalkulator-kalkulator dan komputer-komputer yang disinari matahari terbit di Utara
Dan kita bergandengan tangan
Menelusuri pinggiran peradaban
Dan mencatat langkah-langkah kaki kita yang hilang
Bersama waktu

DEWI NURITA



Berita terkait

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

11 jam lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

1 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

2 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

4 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

5 hari lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

5 hari lalu

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

Baru terungkap, rapper Korea Selatan berusia 30 tahun yang menyerahkan diri ke kantor polisi pada Januari lalu adalah Sik-K.

Baca Selengkapnya