TEMPO.CO, Jakarta - Penangkapan politikus Golkar, Indra Piliang, di Diamond Karaoke karena kedapatan memakai sabu berlangsung sangat cepat. Petugas keamanan diskotek dan tempat karaoke di bilangan Taman Sari, yang bertugas pada malam itu, menyatakan peristiwa tersebut terjadi dalam waktu singkat sehingga tidak menimbulkan kegaduhan.
“Ada beberapa orang pake pakaian preman datang, terus dia masuk, enggak lama dia ke luar bawa orang. Denger denger lagi makek di dalam,” ujar seorang petugas keamanan yang enggan disebut namanya kepada Tempo, Kamis malam, 14 September 2017.
Petugas itu menyatakan hanya beberapa orang yang melihat kejadian itu. Situasi di karaoke juga berlangsung seperti biasa saja, orang tetap datang berkunjung ke sana.
“Saya cuman denger orang-orang bilang TO (target orang) luar, TO luar,” ujarnya.
Baca: Indra Piliang Terjerat Narkoba, Ini Kata Koleganya di Golkar
Setelah penangkapan itu, suasana kembali seperti tidak terjadi apa-apa. Petugas parkir yang ditemui Tempo pada saat yang sama juga mengaku tidak mengetahui ada penangkapan Indra Piliang bersama dengan dua temannya, Romi Fernando dan M. Ismail Jamani, pada malam itu.
Petugas Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya membekuk Indra J. Piliang, Romi Fernando, dan M. Ismali Jamani di Ruang Opal Diamond Karaoke Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu, 13 September 2017. Penangkapan itu dilakukan setelah Polda Metro Jaya mendapat laporan dari masyarakat.
Sehari setelah penangkapan itu, Kamis, 14 September, Diamond Karaoke tetap beroperasi normal. Tamu tampak berdatangan seperti biasanya.
Baca: Indra J. Piliang Terjerat Narkoba, Begini Kronologi Penangkapannya
Petugas keamanan mengatakan tidak ada perbedaan antara malam pembekukan Indra Piliang dan keesokan malamnya. Garis polisi pun tidak tampak dipasang di sekitar lokasi karaoke. Hanya ada stiker kuning yang terlihat sudah lama ditempel di pintu masuk, “Anda Memasuki Area Tanpa Narkoba.”
DEWI NURITA