TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh penulis mengunjungi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di rumah tahanan Makob Brimob Kelapa Dua, Depok, 24 Oktober 2017. Kedatangan para penulis itu diketahui berdasarkan tulisan Ignatius Haryanto berjudul ‘Sebuah Selasa Siang Bersama BTP’ di Facebook. Ignatius adalah mantan wartawan Tempo yang saat ini menjadi pengajar di Universitas Multimedia Nusantara. Ia juga terlibat dalam penulisan buku Kami Ahok. “Iya betul itu tulisan saya,” kata Ignatius saat dikonfirmasi, Rabu, 25 Oktober 2017.
Ignatius tidak menyebutkan siapa saja penulis yang bertamu ke "rumah" Ahok itu. Dia hanya menyebutkan mereka adalah para penulis dari berbagai profesi: dokter, wartawan, ahli kelautan, dosen, sejarawan, ahli agama, dan penulis novel.
Dalam tulisan ‘Sebuah Selasa Siang Bersama BTP’, Ignatius menggambarkan bagaimana Ahok mendominasi percakapan selama bertemu para penulis. Ahok sama sekali tidak memperlihatkan wajah tertekan meski sudah lebih dari lima bulan hidup di penjara. “Ini hari ke-168 gua ada di sini, dan sepanjang itu gua udah abis baca 18 buku,” kata Ahok, seperti yang dikutip Ignatius dalam tulisannya.
Simak: Ahok Bisa Berbahasa Arab, Video Ini Buktinya
Dalam tulisan itu Ahok juga mengatakan, buku yang dibacanya lumayan tebal. Bahkan ada yang memiliki lebih dari 400 halaman. “Pokoknya gua manfaatin banget dah waktu di sini untuk bisa baca,” kata Ahok lagi.
Menurut Ignatius, Ahok memang lebih banyak bercerita tentang kegiatannya di dalam tahanan. Lelaki kelahiran Belitung Timur, 29 Juni 1966 itu, juga mengibaratkan dirinya seperti tokoh superhero dalam film Batman Returns. “Tiap hari gua sit up dalam goa sampe seratusan kali,” kata Ahok kepada para tamunya. “Makanya gua hari ini pake kemeja, biasanya gua pake kaos aja, tapi gua pengin ngecek aja, ini kemeja masih muat apa engga? Kan gua sekarang udah lebih berisi lah ... Ha ha ha ..”
Baca: Serba-Serbi Lembaga Bantuan Hukum Jakarta
Selain buku, Ahok juga menyempatkan diri membaca Al Quran. Kitab suci itu dia terima dari seorang ibu. “Hampir khatam baca Al Quran lohhh... Gua kan SD sama SMP di sekolah Islam, jadi gua inget-inget dikit lah,“ ujarnya.
Ahok menambahkan, selama di Mako Brimob dia banyak belajar tentang budaya Jawa. Di antaranya tentang berlaku sabar, pasrah, dan menjaga omongan. Di akhir pertemuan, Ignatius mengutip satu ucapan Ahok, yaitu “Integritas itu bisa dibuang, tapi tak bisa dicuri.” Namun Ignatius tidak bisa menyimpulkan kalimat itu ditujukan untuk siapa.