Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemilik dan Tukang Las Jadi Tersangka Kebakaran Pabrik Petasan

Reporter

image-gnews
Tim Inafis dan Puslabfor Polri menyisir pabrik petasan yang terbakar, di Kosambi, Kabupaten Tangerang, 27 Oktober 2017. Tempo/Ilham Fikri
Tim Inafis dan Puslabfor Polri menyisir pabrik petasan yang terbakar, di Kosambi, Kabupaten Tangerang, 27 Oktober 2017. Tempo/Ilham Fikri
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Polisi menetapkan tiga orang tersangka terkait dengan kasus ledakan dan kebakaran di pabrik petasan dan kembang api di Kosambi, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu, 28 Oktober 2017.

"Mereka dianggap lalai sehingga menyebabkan orang meninggal," kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu, 28 Oktober.

Ketiga tersangka itu adalah pemilik pabrik Indra Liyono, Direktur Operasional Andri Hartanto, dan tukang las pabrik yang bernama Subarna Ega.

Argo mengatakan, setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), diketahui percikan api yang menyebabkan kebakaran hebat itu berasal dari pengelasan atap. Percikan api mengenai bahan baku membuat petasan pada Kamis pagi, 26 Oktober 2017.

"Jadi tukang las di pabrik petasan Kosambi itu mengelas atap untuk menutupi bahan petasan yang ditumpuk sebanyak 4.000 kilogram,” kata Argo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketiga tersangka dikenakan Pasal 188 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang kelalaian juncto Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan matinya orang.

Selain itu, Pasal 74 UU Ketenagakerjaan tentang pelarangan mempekerjakan dan melibatkan anak pada pekerjaan-pekerjaan yang terburuk.

Buruh yang menjadi korban berusia 15-16 tahun atau usia anak-anak. Pabrik tersebut baru beroperasi dua tahun dan memiliki sekitar 100 karyawan. Dalam musibah kebakaran itu, 48 orang tewas dan 43 korban lain mengalami luka bakar serius.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Kakek 3 Balita yang Tewas saat Kebakaran di Pulogadung, Coba Selamatkan Cucu hingga Injak Kaca

1 hari lalu

Kebakaran 17 rumah di Pulogadung, Jakarta Timur, menewaskan tiga anak balita, Jumat 20 September 2024. TEMPO/Ervana
Kisah Kakek 3 Balita yang Tewas saat Kebakaran di Pulogadung, Coba Selamatkan Cucu hingga Injak Kaca

Kakek dari tiga balita korban kebakaran di Pulogadung, Jumadi (53 tahun) mengatakan ia sempat mencoba menyelamatkan ketiga cucunya.


Provokasi Korea Utara Kirim Balon Sampah ke Korea Selatan, Terakhir Sebabkan Kebakaran

1 hari lalu

Sebuah balon yang diyakini dikirim oleh Korea Utara, membawa berbagai benda termasuk benda yang tampak seperti sampah, terlihat di sebuah taman di Incheon, Korea Selatan, 2 Juni 2024. Yonhap via REUTERS
Provokasi Korea Utara Kirim Balon Sampah ke Korea Selatan, Terakhir Sebabkan Kebakaran

Berkali-kali Korea Utara kirimkan balon sampai ke wilayah Korea Selatan. Terakhir menyebabkan kebakaran saat mendarat di atap sebuah gedung di Seoul.


Kronologi 3 Anak Balita Meninggal Saat Kebakaran di Cipinang, Dikunci dalam Kamar

1 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. Dok. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Kronologi 3 Anak Balita Meninggal Saat Kebakaran di Cipinang, Dikunci dalam Kamar

Tiga anak balita meninggal dalam kebakaran di Cipinang, saat ibunya hendak menjemput anaknya di sekolah.


Tiga Balita Meninggal dalam Kebakaran Rumah di Pulogadung

2 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. Istimewa
Tiga Balita Meninggal dalam Kebakaran Rumah di Pulogadung

Tiga balita meninggal akibat kebakaran ini, yaitu K (4 tahun), R (3,5 tahun), dan A (1,5 tahun).


Wahyu Hidayat Kunjungi Lokasi Kebakaran Pasar Baru Barat Comboran Kota Malang

2 hari lalu

Bakal Calon Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Dok. Pribadi
Wahyu Hidayat Kunjungi Lokasi Kebakaran Pasar Baru Barat Comboran Kota Malang

Kehadirannya di lokasi untuk mengetahui langsung bagaimana dampak kebakaran dan kondisi pedagang di Pasar Baru Barat Comboran.


Museum Nasional Akan Dibuka Kembali Bulan Depan, Janjikan Reimajinasi Pasca-Kebakaran

4 hari lalu

Proses pemindahan arca yang menjadi salah satu tahapan revitalisasi Museum Nasional Indonesia. ANTARA/HO-Indonesian Heritage Agency
Museum Nasional Akan Dibuka Kembali Bulan Depan, Janjikan Reimajinasi Pasca-Kebakaran

Revitalisasi Museum Nasional Indonesia pasca-kebakaran libatkan pendampingan dari UNESCO dan ahli internasional.


Balon Sampah Korea Utara Picu Kebakaran di Seoul

5 hari lalu

Tentara Korea Selatan memeriksa sampah dari balon yang diyakini dikirim oleh Korea Utara, di Incheon, Korea Selatan, 2 Juni 2024. Ini bukan kejadian yang pertama kali. Sebelumnya pada Rabu, 29 Mei 2024, Korea Utara mengirimkan ratusan balon yang juga diisi sampah dan kotoran yang melintasi wilayah perbatasan dengan Korea Selatan yang dijaga ketat. Yonhap via REUTERS
Balon Sampah Korea Utara Picu Kebakaran di Seoul

Sebuah balon sampah dari Korea Utara mendarat di atap gedung Seoul dan menyebabkan kebakaran


Selain Taman Nasional Way Kambas, 5 Taman Nasional Ini Juga Pernah Kebakaran

6 hari lalu

Foto udara kondisi lahan pasca kebakaran di Bukit Teletubbies, kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat 15 September 2023. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memastikan bahwa kebakaran yang terjadi sejak Rabu (6/9) di kawasan hutan dan lahan Gunung Bromo telah berhasil dipadamkan, diperkirakan luas area yang terbakar mencapai 500 hektare. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Selain Taman Nasional Way Kambas, 5 Taman Nasional Ini Juga Pernah Kebakaran

Selain Taman Nasional Way Kambas, beberapa taman nasional lain di Indonesia juga pernah mengalami kebakaran dalam beberapa tahun terakhir.


Pemburu Disinyalir Sebagai Penyebab Kebakaran di Taman Nasional Way Kambas

7 hari lalu

Polisi Hutan berpose di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, 3 Desember 2015. Mereka menjaga kawasan taman nasional dari gangguan para pemburu liar dan mengamankan satwa liar yang berada di daerah tersebut saat keluar dari area taman nasional. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pemburu Disinyalir Sebagai Penyebab Kebakaran di Taman Nasional Way Kambas

Aparat menduga kebakaran di Taman Nasional Way Kambas adalah ulah pemburu.


Kisah Iis Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Tak Bisa Lagi Merias Pengantin Karena Jari Diamputasi

8 hari lalu

Iis Ernayati, salah satu korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, saat ditemui di Kampung Tanah Merah, Jakarta Utara, Jumat, 13 September 2024. Iis menderita cacat fisik dan luka bakar hingga wajah akibat kebakaran yang terjadi pada Maret 2023 lalu. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Kisah Iis Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Tak Bisa Lagi Merias Pengantin Karena Jari Diamputasi

Jadi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Iis harus kehilangan empat jarinya. Kondisinya kini mulai pulih setelah mengalami luka bakar.