TEMPO.CO, Tangerang - Muhkmainah Syamsudin, korban longsor di Bandara Soetta (Soekarno-Hatta), kondisinya mulai membaik. Gadis 25 tahun itu masih menjalani perawatan intensif di RS Siloam Karawaci namun sudah bisa diajak berbicara.
Kabar membaiknya kondisi Muhkmainah disampaikan Kapolres Metro Tangerang Komisaris Besar Harry Kurniawan yang membesuk korban. "Saya terharu, yang bersangkutan sudah mulai membaik. Bahkan tadi mau bercerita, namun saya cegah supaya tidak banyak bicara dulu," kata Harry.
Harry mengatakan pada saat kejadian Senin petang, 5 Februari korban pulang bersama teman kantornya, Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri yang biasa disapa Putri (24). Baik Muhkmainah dan Putri bekerja di GMF Garuda Indonesia. "Katanya saat melintas kondisi hujan, dan keduanya sedang (puasa sunah )Senin-Kamis,"kata Harry.
Harry mengatakan, Polres Metro Tangerang menaruh perhatian terhadap korban karena Muhkmainah merupakan warga Tangerang. Lokasi kejadian berada di wilayah hukum Polresta Bandara Soekarno-Hatta.
"Jadi ini empati kami terhadap korban. Kami juga sudah mengunjungi keluarga dan menyampaikan kepada ayahnya jika ada yang diperlukan agar tak sungkan menghubungi kepolisian," kata Harry.
Muhkmainah merupakan korban selamat setelah proses evakuasi berlangsung selama 14 jam. Putri akhirnya meninggal di rumah sakit, meskipun lebih dulu dievakuasi.
Keduanya menjadi korban longsor di Bandara Soetta setelah dinding terowongan atau underpass di Jalan Parimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta ambrol pada Senin petang kemarin. Dinding terowongan itu menimpa kendaraan Honda Brio yang dikendarai Putri dan Muhkmainah. Keduanya berhasil dievakuasi setelah proses evakuasi korban yang dilakukan Basarnas, Avsec Bandara Soekarno-Hatta, Pemadam Kebakaran dan Polres Bandara berlangsung selama 14 jam.