TEMPO.CO, Jakarta - Lurah Penjaringan Depik Romadi meminta pemasangan bendera negara-negara peserta Asian Games dengan tiang bambu tak dipersoalkan lagi. Bendera-bendera itu terpasang di depan Mall Emporium Pluit, Jalan Pluit Selatan Raya, Penjaringan, Jakarta Utara.
Baca:
Netizen Cibir Bendera Asian Games, Ini Balasan Warga Penjaringan
Depik mengaku kalau pemasangan bendera-bendera seperti itu telah melalui izin dari dirinya maupun camat setempat. “Itu pemikiran sepele anak muda yang mau pasang bendera, bukan PPSU (Petugas Prasarana dan Sarana Umum),” kata Depik saat dihubungi, Kamis 19 Juli 2018.
Depik menyatakan terkejut pemasangan bendera tersebut viral di media sosial. Menurut dia, tiang bambu tidak perlu dipermasalahkan karena sebagian warga Penjaringan berasal dari kalangan menengah ke bawah. Dia membandingkannya dengan warga Pluit yang disebutnya memiliki banyak warga kelas menengah ke atas. “Jadi, memang belinya tidak yang bagus. Tapi, harus diapresiasi," ujar Depik.
Baca:
Viral Bendera Asian Games Tiang Bambu, Tamran Malah Dihadiahi Jaket
Keberadaan bendera-bendera Asian Games tiang bambu itu dikritik oleh netizen. "Pemprov DKI malu-maluin amat. Masak, menyambut delegasi asing, tiang benderanya pakai bambu bekas?" begitu yang terunggah.
Akibat kritik itu, bendera-bendera itu sempat diturunkan oleh petugas kelurahan setempat namun diperintahkan Gubernur Jakarta Anies Baswedan agar dipasang kembali. Menurut Anies, dan belakangan juga Wakil Gubernur Sandiaga Uno, bendera dipasang oleh masyarakat, bukan pemerintah daerah setempat.
Baca juga:
40 Pintu Tol Bakal Terdampak Asian Games 2018, Ini Daftarnya
Pemasangnya pun lalu banjir pujian dan hadiah dari pemerintah daerah. Namun, penelusuran Tempo ke lokasi mendapati versi berbeda. Petugas security Mall Emporium Pluit, Dede Fadilah, menyatakan melihat pemasangan bendera tersebut oleh dua PPSU pada Senin malam, 16 Juli 2018. "Dipasang sama petugas yang berseragam orange," kata Fadilah.
Depik menepis kesaksian itu. Dia berkukuh pemasang bendera Asian Games yang dimaksud adalah warga RT1 RW17 Kelurajan Penjaringan bernama M. Thamran Daeng Tahang. “Kalau terlihat memakai seragam oranye, banyak pekerja lain juga memakai seragam oranye," katanya.