Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa Sesalkan Toleransi Pemerintah pada Soeharto

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Kalangan mahasiswa menyesalkan pernyataan pemerintah yang hendak memberikan kesempatan penyelesaian kasus perdata Yayasan Supersemar di luar pengadilan."Mewakili BEM se-Indonesia kami sayangkan pernyataan Hendarman untuk penyelesaian di luar pengadilan," kata Edwin Nofsan Naufal, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia, di RS Pusat Pertamina, Sabtu (12/1).Mahasiswa meminta proses hukum terhadap Soeharto tetapkan diteruskan. Upaya menghentikan proses hukum terhadap kasus Soeharto atas alasan kemanusiaan dinilai menodai kredibilitas penegakkan hukum di Indonesia. "Kami menyesalkan toleransi atas alasan kemanusiaan. Kemanusiaan dan proses hukum harus dipisahkan," katanya.Mewakili BEM seluruh Indonesia, lima orang aktivis BEM UI itu mendatangi RS Pusat Pertamina. Mereka menyebarkan seruan aksi kepada puluhan wartawan yang berada di lobi utama. Aksi damai itu sempat diwarnai ketegangan dengan pihak kepolisian karena mahasiswa dilarang menggelar aksi di rumah sakit.Dalam pernyataannya, mahasiwa menekankan tiga poin utama. Mereka meminta proses hukum terhadap Soeharto tetap diteruskan. Berbagai dugaan penyelewengan yang dilakukan Soeharto semasa pemerintahan harus diusut, antara lain pelanggaran HAM dan kasus korupsi melalui tujuh yayasan.Mahasiswa juga menuntut adanya penyusuran sejarah kontroversial yang memiliki hubungan dengan Soeharto, seperti peristiwa G30S/PKI, Supersemar, Timor Timur, Tanjung Priok dan lainnya. "Jangan sampai fakta sejarah terkubur," katanya.Mereka juga menuntut adanya pengembalian aset negara yang dicuri oleh Soeharto. Data PBB yang menyebutkan kekayaan negara senilai $15-35 miliar, kata Edwin, harus dikembalikan.Ninin Damayanti
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


LBH Semarang Kirim Surat Tolak Pemberian Gelar Pahlawan pada Soeharto

9 November 2010

TEMPO/ Santirta M
LBH Semarang Kirim Surat Tolak Pemberian Gelar Pahlawan pada Soeharto

"Kami punya alasan yang kuat kenapa Soeharto tidak pantas mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional."


Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Minta Maaf

5 Februari 2008

Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Minta Maaf

Menurut Toriq, sama sekali tidak ada niat melecehkan agama dengan ilustrasi tersebut.


Pendukung Soeharto Unjuk Rasa di UNCAC

30 Januari 2008

Pendukung Soeharto Unjuk Rasa di UNCAC

Pelakunya adalah beberapa penyusup yang mengaku tergabung dalam Pemuda NKRI.


Yayasan Mangadeg Harus Bayar Ganti Rugi Hutan Giribangun

29 Januari 2008

Yayasan Mangadeg Harus Bayar Ganti Rugi Hutan Giribangun

Begug mengakui pihaknya mengajukan permohonan tukar guling hutan ke Perhutani. Pengajuan ini atas permintaan Soeharto sebelum masuk rumah sakit. Sejak dibangun yayasan terpaksa terus melakukan perpanjangan perjanjian pinjam pakai. "Hal itu menjadi ganjalan pikiran Pak Harto," katanya.


Gelar Pahlawan untuk Soeharto Belum Perlu

29 Januari 2008

Gelar Pahlawan untuk Soeharto Belum Perlu

Wacana pemberian gelar pahlawan, kata Ginandjar, justru akan memperbanyak pro dan kontra seputar almarhum Soeharto.


Tak Ada Lonjakan di Bandara Adisucipto

29 Januari 2008

Tak Ada Lonjakan di Bandara Adisucipto

Pengelola Bandara Adisucipto, Yogyakarta, membantah kabar terjadi lonjakan pendaratan pesawat di bandara tersebut akibat pengalihan dari Bandara Adisumarmo, Solo.


Satu Persatu Mereka Meninggalkan Giri Bangun

28 Januari 2008

Satu Persatu Mereka Meninggalkan Giri Bangun

Tak lama berselang, Tommy Soeharto yang keluar. Wajahnya menampakkan rasa lelah meski dia berusaha tersenyum. Wartawan pun mengerubungi untuk sekedar mendapatkan sepatah dua patah kata dari mulutnya. "Kami sedang berduka," katanya mengelak.


Xanana Akhirnya Melayat Soeharto

28 Januari 2008

Xanana Akhirnya Melayat Soeharto

Malam ini, keluarga Soeharto menggelat tahlilan Ndalem Kalitan, Solo. Menurut kuasa hukum keluarga Cendana Juan Felix Tampubolon, acara ini akan diikuti oleh anak-anak Soeharto, kerabat dekat, dan masyarakat setempat.


Anak-anak Soeharto Masih Enggan Berkomentar

28 Januari 2008

Anak-anak Soeharto Masih Enggan Berkomentar

Tommy Soeharto merupakan orang pertama yang turun dari komplek makam menuju halaman parkir melalui pintu gerbang utama. Dia diikuti pengusaha Robby Sumampouw dan artis Yenny Rahman. Dia menolak berbicara kepada wartawan yang mengerubunginya. "Sudah cukup, kami sedang berduka," kata dia.


Pesanan Karangan Bunga di Yogyakarta Sepi

28 Januari 2008

Pesanan Karangan Bunga di Yogyakarta Sepi

Hal senada disampaikan Puspo, pengelola Toko Bunga Puspo. Pesanan karangan bunga sampai kini hanya tiga karangan bunga. Pesanan itu datang dari DPRD Maluku, Pemerintah daerah Maluku dan Jakarta. "Waktu isteri pak Hidayat Nurwahig (Ketua MPR) meningga, kami dapat 20 pesanan," kata Puspo.