TEMPO.CO, Jakarta -Para peserta Munajat 212 mulai berdatangan di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Selatan, Kamis siang, 21 Februari 2019. Salah seorang peserta asal Ciomas, Banten, Satibi, tiba di kawasan Monas sekitar pukul 11.00 WIB.
Pemuda berusia 25 tahun itu, diinstruksikan Front Pembela Islam atau FPI Banten untuk mengikuti acara munajat 212.
Baca : Munajat 212, KAI Berhentikan 14 Kereta Luar Kota di Stasiun Jatinegara
"Tadi jalan jam tujuh pagi dari rumah. Saya datang berempat dari Ciomas," kata Satibi yang juga sebagai anggora FPI cabang Ciomas, Banten, saat ditemui.
Menurut dia, seluruh laskar FPI memang diinstruksikan untuk mengikuti munajat ini. Meski diinstruksikan, Satibi dan temannya datang atas kemauannya. "Bahkan saya ongkos sendiri," ucapnya.
Ia berharap di Munajat 212 doa bisa menjadi doa bersama untuk keselamatan bangsa ini. Menurut dia, sebagian besar anggota FPI Ciomas datang untuk ikut bermunajat di Monas, malam ini. "Kami di sini murni untuk silaturahmi dan berdoa bersama," ujarnya.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan melakukan pengalihan lalu lintas dan penutupan jalan di sekitar kawasan Monas, menjelang Munajat 212.
Peserta lainnya yang datang, Hasyim Taqwa, 28 tahun. Pria asal Bukit Tinggi, Sumatra Barat, itu juga datang bersama bebera[a temannya. Menurut dia, acara munajat ini sangat baik untuk meningkatkan keimanan umat Islam. "Sebab Iman mesti diusahakan. Salah satunya dengan bermunajat."
Simak pula :
Munajat 212, UPT Monas Tambah 2 Kali Lipat Petugas Kebersihan dan Keamanan
Selain itu, menurut dia, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi. Menurut dia, salah satu manfaat silaturahmi adalah mempermudah rezeki.
Dalam acara Munajat 212 ini, kata dia, tidak ada agenda politik. Namun, menurut Hasyim, agenda seperti ini tidak menutup kemungkinan dimanfaatkan untuk kepentingan politik seseorang. "Saya datang ingin bermuhajadah, tidak memikirkan ada atau tidak agenda politiknya."