TEMPO.CO, Jakarta - Kapolres Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi mengatakan, anak panah yang digunakan pelaku kerusuhan 22 Mei 2019 di Petamburan mengandung racun. Temuan itu, kata Hengki, merupakan hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik.
Baca: Kini Terbaring di ICU Usai Kerusuhan 22 Mei, Ini Kisah Markus Sebelum Ditangkap Brimob
"Ada dua macam kandungan yakni sebagian besar ada korosif mengandung karat, dan juga mengandung racun yang sangat berbahaya," kata Hengki dalam keterangan tertulis, Jumat, 31 Mei 2019.
Dari hasil laboratorium forensik serta hipotesa itu, poin dari masalah ini adalah pelaku tidak berniat melakukan unjuk rasa pada saat itu. Para pelaku memang berniat untuk melawan kepolisian dan mempersiapkan alat-alatnya.
"Sasarannya adalah petugas dan properti milik kepolisian dan asrama. Hal itu bisa dibuktikan dengan barang bukti yang sudah dilakukan pemeriksaan, dan adanya benda tajam, bom molotov, serta busur yang mengandung racun," kata dia.
Polisi mengamankan seorang pria yang diduga ikut aksi kerusuhan di Jalan KS. Tubun, Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Mei 2019. Puluhan orang telah ditangkap dalam kerusuhan di Petamburan sejak Rabu dinihari. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Hengki menambahkan, dalam kerusuhan itu tidak ada anggota kepolisian yang terkena anak panah. Menurut dia, sebagian besar anggota kepolisian menggunakan body protector.
Dalam kerusuhan 22 Mei itu, Polres Jakarta Barat menangkap 183 pelaku. Sebagian besar pelaku yang ditangkap bukan warga Ibu Kota. Sebanyak 40 orang berasal dari Banten, 27 orang dari Jawa Barat, 11 orang dari Bekasi, 13 orang dari Jawa Tengah, 11 orang dari Sumatera.
Pelaku kerusuhan 22 Mei 2019 yang merupakan warga Jakarta, yaitu 9 orang dari Jakarta Timur, 6 orang dari Jakarta Selatan, 3 orang dari Jakarta Utara, 7 orang dari Jakarta Pusat, 49 dari Jakarta Barat. Ada 6 orang lain yang belum disebutkan asalnya namun saat ini berada di Rumah Sakit Polri Kramatjati.
Baca: Kerusuhan 22 Mei: Tersangka Dikenal Pro Prabowo di Grup Whatsapp
Pada kerusuhan 22 Mei di Petamburan, para perusuh membakar sekitar 11 mobil di area Wisma Brimob di Petamburan. Kerusuhan berlanjut hingga Kamis dinihari pada 23 Mei 2019.