TEMPO.CO, Bogor -Istri Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono dikenal sebagai pribadi yang sangat menghargai perbedaan.
Hal itu diakui salah satu sahabat Ani Yudhoyono, Bima Arya Sugiarto. Bima mengatakan, pesan yang selalu terlontar dari Ani adalah jangan perdulikan sekat partai.
Baca juga : Pemakaman Ani Yudhoyono, Ada Rekayasa Lalu Lintas di 5 Jalan Ini
“Bu Ani bilang nggak penting sekat Partai, kalau bahasa negaranya bersama-sama lah,” kata Bima di Cikeas, Bogor, Sabtu 1 Mei 2019.
Walikota Bogor tersebut mengatakan, Ani juga sangat mendukung anak muda yang optimis dan semangat sekalipun berbeda partai politik. “Pokoknya kalau lihat anak muda yang optimis dia pasti dukung,” kata Bima.
Selain itu, lanjut Bima, Bu Ani dimatanya adalah orang yang sangat rendah hati dan sangat menghargai orang lain. “Walaupun tamunya banyak, yang salaman antri, tapi bu Ani itu atensinya personal, semua orang merasa istimewa didepan bu Ani,” kata Bima.
Sementara itu, pantauan Tempo di rumah duka di Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, sahabat dan kerabat Ani Yudhoyono terus berdatangan.
Pengamanan di sekitar Puri Cikeas pun diperketat. Terlihat dua panser Anoa disiapkan didalam komplek selain itu, puluhan aparat TNI Polri dan Paspampres turut berjaga disekitar lokasi.
Baca juga :
Masyarakat Umum Dipersilakan Melayat Ani Yudhoyono di Cikeas
Ani Yudhoyono divonis mengidap kanker darah. Ia dirawat di Rumah Sakit National University Hospital Singapura sejak Februari 2019 lalu. Ani menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu 1 Juni 2019 sekitar pukul 11.30 waktu Singapura.
Jenazah Ani Yudhoyono untuk sementara disemayamkan di rumahnya untuk kemudian dijadwalkan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, pada Ahad pagi. 2 Juni 2019.