TEMPO.CO, Bekasi - Dinas Perhubungan Kota Bekasi mengkritik imbauan PT Jasa Marga Tbk. kepada pengguna Jalan Tol Jakarta-Cikampek atau Tol Cikampek agar mencari jalur alternatif ketika jalan bebas hambatan itu macet parah. Bekasi menilai imbauan tersebut tidak efektif.
"Pengumuman itu jangan yang menjerumuskan," kata Kepala Bidang Teknik Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Johan Budi Gunawan, hari ini, Ahad, 7 Juli 2019.
Baca: Mobil dari Jakarta Membludak, One Way di Tol Cikampek Dipangkas
Sepanjang Sabtu pagi kemarin sampai menjelang sore kepadatan di ruas Tol Cikampek dua arah mengalami kemacetan parah. Jasa Marga melalui akun Twitter resminya mengimbau pengguna jalan mencari jalur alternatif dari kilometer 7 di Jatibening sampai kilometer 38 di Cikarang Timur. Imbauan diunggah sekitar pukul 09.12 WIB.
Menurut Johan, imbauan bagi pengguna tol agar menggunakan jalur alternatif seharusnya bukan diumumkan di dalam tol, melainkan ketika pengemudi belum memasuki jalan tol. Dia tak mempermasalahkan jalur arteri di Kota Bekasi dijadikan jalur alternatif, tapi harus dipastikan bahwa arus lalu linats di jalur arteri lebih baik ketimbang di Tol Cikampek.
Video: Tol Cikampek Macet, Bekasi Sebut Imbauan Jasa Marga Tak Efektif
"Bukan malah membuat (jebakan batman," kata Johan.
Johan yang berada di lapangan melihat kendaraan keluar tol Jatibening tidak menuju ke wilayah Jatibening dan sekitarnya, melainkan menuju Kalimalang sampai ke perbatasan di Kabupaten Bekasi, dan seterusnya. Akibatnya kemacetan arus lalu lintas di jalur tersebut tak ubahnya seperti di dalam Tol Cikampek. "Kondisi Kalimalang saat itu sudah parah, kok bisa-bisanya menyarankan pengemudi ambil jalur alternatif."
Baca juga: Arus Balik, Tol Cikampek Padat Sampai Karawang Barat
Kepala Seksi Pengendalian Operasi dan Keselamatan Lalu Lintas Kota Bekasi Bambang Nurmawan Putra menuturkan bahwa "buangan" kendaraan dari Tol Cikampek menambah beban jalur arteri di wilayahnya. Apalagi, di sepanjang Kalimalang tengah dibangun proyek nasional Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau Becakayu yang membuat arus lalu lintas tersendat, terutama pada saat akhir pekan yaitu Sabtu dan Minggu.
ADI WARSONO