TEMPO.CO, Depok – Humas PT. PLN (Persero) area Depok, Setiyo Budiono mengatakan, saat ini proses pemulihan atau recovery aliran listrik di Kota Depok masih kurang lebih 65 persen. Meskipun demikian dia mengatakan tak mengetahui sampai kapan pasokan listrik akan kembali normal.
“Kami belum bisa prediksi sampai kapan bisa 100 persen, karena kendali ada di pusat pengatur beban PLN Pusat,” kata Budi dikonfirmasi Tempo, Senin 5 Agustus 2019.
Budi mengatakan, saat ini pihaknya hanya bisa menunggu terkait upaya pemulihan atau recovery yang sedang dilakukan PLN Pusat.
“Kami hanya bisa menunggu, karena memang ini kejadiannya bukan hanya di Depok saja tapi di beberapa wilayah,” kata Budi.
Terkait upaya ganti rugi, Budi mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan konfirmasi secara resmi dari PLN Pusat.
“Sampai hari ini kita belum dapat info, nanti realisasinya seperti apa akan disampaikan ke masyarakat,” kata Budi.
Untuk jumlah wilayah paling luas terdampak, Budi pun belum bisa menjelaskan. “Kami belum tahu data dari bagian teknik. Yang jelas baru dapat gambaran sekitar 65 persen yang sudah pulih,” kata Budi.
Pantauan Tempo, pemadaman listrik kembali terjadi di wilayah Tanah Baru, Beji dan Sukamaju, Cilodong.
Salah seorang warga Tanah Baru, Maulidha Lengga, 19 tahun, mengatakan, meski aliran listrik di lingkungan rumahnya sempat menyala pada pukul 18.00 Minggu 4 Agustus, hari ini listrik kembali padam.
“Tadi padam sekitar pukul 05.47 pagi, sampe sekarang,” kata Lengga kepada Tempo, Senin 5 Agustus 2019.
Lengga mengatakan, akibat pemadaman listrik itu ia dan keluarga tidak maksimal melakukan aktifitas, “Mau setrika baju nggak bisa, air bersih juga harus irit,” kata Lengga.
Terpisah, warga Sukamaju, Febrina (34) juga merasakan hal sama. Akibat pemadaman awal yang dimulai pada pukul 11.45 siang hari Minggu kemarin, listrik di rumahnya baru menyala pada pukul 03.10 dini hari.
“Sekarang mati lagi tadi sekitar pukul 10.00, Cuma 7 jam doang rasain listrik dua hari ini,” kata Febrina.
Febrina mengatakan, mengingat listrik merupakan salah satu kebutuhan utama, dampak pemadaman itu membuat dirinya dan keluarga sulit melakukan aktifitas.
“Persediaan air di toren menipis, belum setrika, wah ribet,” kata Febrina.
Pemadaman listrik terjadi pada Ahad kemarin di DKI Jakarta serta sebagian Jawa Barat dan Banten. Hal itu terjadi setelah pasokan gas ke turbin nomor 1 hingga 6 di pembangkit Suralaya mengalami gangguan, sementara turbin 7 saat ini dalam posisi mati. Selain itu Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon juga mengalami gangguan.