TEMPO.CO, Jakarta - Pasca kasus pemberian obat kedaluwarsa, sejumlah warga Kelurahan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, ragu dan takut berobat di puskesmas setempat. Sebagian lainnya menyatakan akan lebih berhati-hati.
"Saya sebenarnya sudah harus KB, tapi dengar kabar ada obat kedaluwarsa jadi takut. Itu kan obatnya pakai botol kecil, takutnya kedaluwarsa juga," kata seorang warga Bunderan, RT 07/01, Kamal Muara, ketika ditemui pada Sabtu, 25 Agustus 2019.
Hal serupa diakui warga lainnya di RT 04/01. Dia yang juga menolak memberi namanya untuk diberitakan mengaku sempat kaget mendengar kabar obat kedaluwarsa dari puskesmas yang biasa menjadi rujukannya itu. Ibu dua anak ini menyatakan akan lebih berhati-hati.
"Ini anak saya kemarin sudah imunisasi di sana (puskesmas). Dengar kabar itu saya takut kalau anak saya kenapa-kenapa," ujarnya menambahkan.
Dari pantauan Tempo pada Sabtu siang, Puskesmas Kamal Muara sudah sepi pasien. Terlihat beberapa petugas yang masih memasukkan data dan dua petugas di ruang apotek. Tapi mereka semua menolak memberikan keterangan terkait kasus obat kedaluwarsa.
"Kalau mau mencari informasi terkait kasus obat kedaluwarsa kemarin langsung ke puskesmas kecamatan Penjaringan. Semua informasi di sana, kepala puskesmas juga sudah di tarik ke sana," ujar seorang petugas keamanan puskesmas.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menyampaikan permohonan maaf kepada perempuan berinisial N dan keluarganya atas pelayanan Puskesmas Kamal Muara yang memberikan obat kedaluwarsa. Saat itu N, pasien ibu hamil, sudah mengonsumsi obat kedaluwarsa yang dimaksud yakni Vitamin B6 sebanyak dua tablet.
Untuk memastikan kondisi kesehatan dan mempertimbangkan keinginan keluarga, Puskesmas memfasilitasi pasien untuk diperiksa oleh dokter spesialis kandungan di rumah sakit pada 15 Agustus 2019. Hasilnya dinyatakan, kondisi ibu dan janin dalam keadaan sehat.