"Saya juga gak khawatir soal keamanan anak kalau ditinggal main di sini, akses ke eskalatornya juga tertutup pintu jadi aman," ujar dia.
2. Harga Buku yang Miring
Saat mencari buku sebagai bahan untuk menyelesaikan tesis hukumnya, Ismet sempat mencarinya di toko buku besar di Jakarta. Beberapa hari kemudian ia datang ke Toko Buku Kenari dan menemukan buku serupa. Namun kali ini harga yang ditawarkan pedagang jauh lebih murah hingga 30 persen.
Meskipun begitu, Ismet mengatakan ada banyak buku replika alias bajakan yang para pedagang jual. Menurut dia, hal ini yang perlu menjadi perhatian pembeli agar tak tertipu harga murah namun kualitas bajakan.
Pengunjung memilih buku di Jakbook, Pasar Kenari, Jakarta, Selasa, 30 April 2019. Pasar buku ini berlokasi di lantai tiga Pasar Kenari. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
3. Fasilitas yang Lengkap
Di Pasar Buku Kenari, pengunjung tak hanya akan disuguhkan dengan kios-kios bertumpuk buku saja. Akan tetapi juga kedai kopi, pujasera, coworking space, PAUD, hingga akses internet gratis.
Dari pantauan Tempo di lokasi, para pengunjung yang memanfaatkan fasilitas tersebut masih belum begitu banyak. Sebab, pengunjung yang datang tak sebanyak toko buku besar lainnya.
4. Harga Sewa Lapak yang Murah
Pedagang buku di Pasar Kenari mengaku senang berdagang di sana. Sebab, harga sewanya terbilang sangat terjangkau, yakni hanya Rp 300 ribu untuk satu kios berukuran 3 x 1,5 meter. Para pedagang mengatakan harga itu sangat murah dibanding tempat mereka berdagang sebelumnya di Pasar Senen dan Kwitang, Jakarta Pusat, yang harga sewanya mencapai Rp 1 juta per bulan.
"Terus Alhamdulillah sekarang sudah mulai ramai, udah mulai banyak yang tahu, lah," ujar Sapri, pedagang buku yang memiliki kios Pay Book di Pasar Buku Kenari tersebut. Diantara pengunjung bertujuan untuk wisata edukasi keluarga.