TEMPO.CO, Jakarta -Anggota DPRD DKI memprotes terkait usulan anggaran DKI dalam KUA PPAS APBD 2020 turun menjadi Rp 87 triliun dari revisi usulan sebelumnya sebesar Rp 89 triliun.
Protes tersebut dilayangkan oleh anggota dewan dalam rapat Badan Anggaran DPRD DKI, lataran dalam pembahasan KUA PPAS ditingkat komisi nilai anggaran yang dibahas masih Rp 89 triliun.
"Ini bagiamana ini dalam pembahasan kemarin kita masih bahas yang anggarannnya Rp 89 triliun, tapi kenapa sekarang setelah ada pembahasan anggaran turun menjadi Rp 87 triliun," ujar anggota Fraksi PDI P Gembong Warono, Senin 25 November 2019.
Gembong mendesak agar DKI harus memberi penjelasan kenapa usulan KUA PPAS bisa turun menjadi Rp 87 triliun. "Ini harus ada penjelasan," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh anggota PSI, William Aditya Prasana yang memprotes usulan anggaran KUA PPAS 2020 yan turun menjadi Rp 87 triliun.
William menyatakan perubahan ini bakal berpengaruh terhadap penyusunan yang telah dibahas oleh DPRD. "Pengaruh karena yang dibahas kemarin yang nilainya Rp 89 triliun,"ujanya.
"Sia-sia dong yang sudah dibahas oleh komisi kemarin, karena harus disisir ulang lagi karena ada perubahan,"ujarnya.
Sebelumnya Sekretaris Daerah DKI Saefullah mengatakan prediksi pendapatan DKI Jakarta tahun depan hanya mencapai Rp 87 triliun.
"Berdasarkan rapat-rapat komisi itu terungkap angka (belanja) Rp 97 triliun. Tapi kemampuan keuangan daerah kita, setelah kita hitung, itu ada di Rp 87 triliun," kata Saefullah di DPRD DKI Jakarta, Kamis 21 November 2019.
Saefullah mengatakan dengan turunnya anggaran tersebut terjadi selisih senilai Rp 10 triliun. Kepada anggota DPRD DKI, dia menyatakan akan kembali menyisir bersama seluruh jajaran SKPD DKI Jakarta.