TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B. Pramesti menyebut jumlah penumpang transportasi umum menurun selama wabah virus corona atau Covid-19. Menurut dia, penurunan tersebut terjadi sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlaku di Jabodetabek.
"Maret sudah mulai terjadi penurunan pengguna angkutan umum massal yang cukup berarti," kata Polana dalam keterangan tertulisnya, Minggu malam, 19 April 2020.
Dia berujar, penumpang bus Transjakarta pada Maret 2020 berkurang 34,52 persen ketimbang dalam kondisi normal yang mencapai 840 ribu orang per hari di Januari. Itu artinya, menurut Polana, terjadi pengurangan penumpang rata-rata 550 ribu. Hingga 15 April tercatat penumpang bus Transjakarta kurang lebih 83 ribu orang per hari.
Sejumlah penumpang berada dalam bus Transjakarta dengan penerapan pembatasan penumpang di halte Kalideres, Jakarta, 16 April 2020. TEMPO/Fajar Januarta
Pengurangan signifikan juga terasa pada layanan kereta moda raya terpadu (MRT). Polana menuturkan, dari 85 ribu orang per hari pada Januari berubah menjadi 45 ribu orang per hari pada Maret. Sementara data per 15 April menunjukkan penumpang MRT hanya berkisar 5 ribu orang per hari.
"Turun sebesar 94,11 persen dibanding Januari 2020," ucap Polana.
Selanjutnya warga yang menggunakan kereta light rail transit (LRT) juga menurun dari 3.800 orang per hari saat kondisi normal menjadi 2 ribu orang per hari pada Maret atau turun 47,36 persen. Kemerosotan jumlah penumpang juga paling terasa di April. Penumpang LRT hanya sekitar 264 orang per hari per 15 April. Angka ini turun 93,05 persen daripada Januari 2020.
PSBB Jakarta mulai berlaku sejak 10 April. Penerapan serupa disusul oleh daerah penyangga di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi pada 18 April. Dengan PSBB ini diharapkan dapat menekan penularan virus corona.
Pasien positif terinfeksi corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia terus meningkat setiap harinya. Data per 19 April menunjukkan 6.575 orang positif, 686 orang sembuh, dan 582 orang meninggal.