TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit Tranfusi Darah PMI DKI Jakarta Salimar Salim memastikan kegiatan donor darah selama pandemi virus corona aman dilakukan.
"Donor tidak perlu khawatir. Sebab, kami juga menjalani protokol kesehatan untuk mengambil darah donor," kata Salimar saat dihubungi, Rabu, 13 Mei 2020.
Salimar menuturkan sejak Maret lalu, stok darah di PMI DKI semakin menipis. Diduga banyak warga dan instansi yang membatalkan donor darah karena khawatir terhadap risiko penularan virus corona.
Saat ini, PMI kekurangan sekitar 600-800 kantong darah per hari. Sebab, stok darah saat ini hanya sekitar 200 kantong per hari.
"Padahal kebutuhan darah mencapai 800-1.000 kantong per hari," ujarnya. "Seluruh ketersediaan menipis. Terutama stok golongan A dan AB."
Salimar mengajak warga yang biasa rutin menyumbangkan darah untuk dapat membantu selama pandemi corona ini. PMI DKI memastikan kebersihan tempat donor darah dan menjaga physical distancing. "Jadi tetap aman donor darah di tengah pandemi ini."
Setiap warga yang datang, kata dia, bakal diperiksa suhu tubuhnya. Selain itu, warga juga diwajibkan mengisi formulir riwayat kesehatan.
"Kami juga selalu bersihkan dengan disinfektan tempat duduk donor dan kebersihan diri donor juga kami jaga dengan menyediakan tempat mencuci tangan," ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, stok darah PMI masih terbantu dengan beberapa warga dan komunitas yang memang rutin donor darah. "Tapi sekarang jumlahnya sudah berkurang sekali. Apalagi saat Ramadan tren warga yang donor berkurang dan semakin berkurang karena pandemi corona."