TEMPO.CO, Jakarta - Taman Mini Indonesia Indah (TMII) siap beroperasi kembali setelah pemerintah mengumumkan penerapan new normal. Meskipun akan buka kembali, pengelola memastikan kondisi TMII tidak akan sama seperti sebelum pandemi Corona.
"Jumlah pengunjung maksimal 15 ribu saja atau setengah dari jumlah rata-rata pengunjung di hari normal," ujar Ketua Tim Protokol Kesehatan TMII Diono saat dihubungi Tempo, Senin, 1 Juni 2020.
Selain jumlah pengunjung dibatasi, Diono mengatakan, TMII belum bisa membuka areal pertunjukan yang bersifat indoor atau dalam ruangan, seperti misalnya pertunjukan film di Keong Mas. Hal ini untuk mencegah terjadinya pelanggaran jaga jarak alias social distancing.
Oleh sebab itu, Diono mengatakan pengunjung hanya bisa menikmati fasilitas TMII, seperti Anjungan Daerah, land field, dan unit kerja seperti taman burung dan dunia air tawar. "Untuk tiket akan ada beli 1 gratis 1 dan bonus masker," kata Diono.
Sebagai bentuk kesiapan, pengelola telah menyediakan fasilitas kesehatan, yakni wastafel dengan sistem diinjak, hand sanitizer, hingga pengecekan suhu yang tersebar di area TMII. Pengelola juga menyiagakan petugas untuk memastikan masyarakat melakukan jaga jarak fisik dan sosial saat berkunjung.
Rencananya, manajemen akan melakukan gladi bersih pembukaan kembali TMII dengan konsep new normal pada 3 Juni 2020. Salah satu yang akan dites adalah kesiapan fasilitas medis untuk menangani pengunjung yang sakit hingga harus melakukan rapid test.
Penerapan new normal ini pertama kali diumumkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai cara agar masyarakat bisa berkompromi, hidup berdampingan, dan berdamai dengan Covid-19 sehingga tetap produktif. Alasannya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan meski kurva kasus positif Covid-19 menurun, virus Corona tidak akan hilang.
Agar bisa tetap produktif Jokowi mengisyaratkan masyarakat perlu membentuk kenormalan baru (new normal) dalam aktivitas warga. Presiden Jokowi sudah mengumumkan wilayah-wilayah yang akan menjalankan new normal, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo.
M JULNIS FIRMANSYAH