TEMPO.CO, Jakarta - PT MRT Jakarta meralat jam kedatangan dengan jarak antarkereta (headway) 5 menit selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB transisi. Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan kereta dengan headway 5 menit saat hari kerja berlaku pukul 17.00-19.00 bukan 17.00-21.00.
"Jarak antarkereta, yaitu tiap 5 menit untuk jam sibuk (07.00-09.00 dan 17.00-19.00)," kata William dalam keterangan tertulisnya, Senin, 8 Juni 2020.
Di luar jam sibuk, William berujar, headway kereta menjadi 10 menit. Kedatangan kereta dengan rentang waktu 10 menit ini berlaku pukul 05.00-07.00, 09.00-17.00, dan 19.00-21.00. Dengan begitu, operasional MRT di hari kerja dari pukul 05.00 sampai 21.00.
Sementara ketika akhir pekan atau weekend, kereta bawah tanah itu beroperasi mulai 06.00-20.00. Headway kereta adalah 20 menit. Perubahan jam operasional ini mulai berlaku 8 Juni.
Menurut William, perubahan jadwal tersebut guna mempersiapkan pembukaan kembali transportasi publik di masa PSBB transisi. "Berbagai langkah kami telah persiapkan, termasuk perubahan jadwal operasional kereta dan stasiun,” ucap dia.
PT MRT Jakarta juga membatasi jumlah penumpang, yakni 62-67 orang per gerbong. Angka ini sama dengan 390 orang per rangkaian kereta. Tak cuma itu, kereta khusus wanit juga ditiadakan selama PSBB transisi.
Dia menyampaikan, pihaknya telah memasang marka sebagai penanda antre di dalam kereta dan stasiun. BUMD itu juga sudah melakukan simulasi apabila terjadi lonjakan penumpang.
Willam memastikan protokol kesehatan tetap diberlakukan di MRT Jakarta selama PSBB Transisi. Petugas bakal memeriksa suhu tubuh penumpang. Penumpang juga wajib menggunakan masker. "Dan selalu mengedukasi penumpang untuk selalu menjaga jarak, rajin mencuci tangan, serta tidak berbicara, baik satu atau dua arah, selama di dalam kereta dan area peron stasiun," jelas dia.