TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengenang sosok almarhum mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau KSAD Jenderal (Purnawirawan) Pramono Edhie Wibowo sebagai tentara sejati dan pejuang.
"Beliau orang yang sangat bersahaja, jujur, patriot, pejuang, dan tentara sejati. Saya kadang menyebutnya tentara tempur, orang yang tinggi nasionalismenya. Beliau sangat NKRI," ujarnya di rumah duka, Puri Cikeas, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam, 13 Juni 2020.
Menurut Riza Patria, adik ipar presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan sosok yang patut menjadi teladan para generasi muda khususnya, terlebih mengenai berbangsa dan bernegara.
"Bagi kami, khususnya generasi muda, memberi ingatan yang tajam akan pentingnya membangun suatu bangsa mengedepankan persatuan kesatuan, kepedulian kepada masyarakat yang lemah. Beliau peduli terhadap yang miskin dan lemah," kata politikus Partai Gerindra itu.
Ia mengatakan bahwa Pramono Edhie Wibowo wafat dalam kondisi yang baik karena tubuhnya tengah dalam keadaan yang sehat serta sedang berkumpul dengan sanak keluarga.
"Jadi, Allah sebenarnya memanggil beliau dalam kondisi baik, sehat, dan sedang berkumpul dengan keluarga. Namun, semua sudah menjadi takdir," katanya.
Sementara itu, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menganggap mendiang Pramono Edhie Wibowo banyak berkontribusi kepada TNI Angkatan Darat. Hal itu dibuktikan dengan sejumlah alutsista canggih yang dimiliki Angkatan Darat selama menjadi Kasad.
"Kalau kita semua dengar tank Leopard, itu salah satu, kemudian meriam Caesar. Di saat beliau (memimpin) TNI Angkatan Darat memiliki alutsista-alutsista yang sampai sekarang masih menjadi kebanggan kita semua," kata Jenderal TNI Andika Perkasa.
ANTARA