TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo membenarkan kegiatan car free day (CFD) di Jalan Jenderal Sudirman-M.H. Thamrin akan dihentikan pada Ahad pekan ini, 28 Juni 2020.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghentikan sementara karena khawatir terjadi transmisi lokal saat penyelenggaraan hari bebas kendaraan bermotor itu. "Benar dihentikan sementara," kata Syafrin melalui pesan singkat, Rabu, 24 Juni 2020.
Saat pertama kali dibuka pada masa PSBB transisi Ahad kemarin, 21 Juni 2020, warga membanjiri kawasan itu dan sulit menerapkan jaga jarak untuk menghindari penularan virus. Bahkan, ada dua orang yang ikut kegiatan CFD reaktif Covid-19 saat dilakukan rapid test.
Membludaknya warga yang mendatangi pembukaan perdana CFD pun menjadi sorotan netizen. Bahkan netizen mengubah akronim CFD menjadi Corona Free Day. "Pa, CFD jangan dibuka dulu Pa. Ngeri lihatnya. Takut jadi Corona Free Day," tulis @DeDenSunandar55.
Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara mengatakan keputusan menghentikan lagi kegiatan CFD di Sudirman-Thamrin dilakukan setelah rapat evaluasi dengan Dinas Perhubungan terkait pergerakan warga. "Hasil evaluasinya Thamrin-Sudirman terjadi peningkatan yang signifikan saat HBKB," kata dia.
Direktur Rujak Centre for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja, juga menyoroti keramaian warga di kegiatan car free day (CFD), Ahad kemarin. Ia khawatir keramaian saat CFD menjadi sarana transmisi lokal virus corona.
Elisa menyarankan Pemprov DKI mengevaluasi penyelenggaraan CFD. Ia meminta agar pemerintah menyebar kegiatan serupa di banyak kawasan agar tak terkonsentrasi di satu titik.
"Besok-besok Jakarta kalau mau CFD-an tiru saja Paris: CFD di sebagian wilayah kota. Di Paris, panjang jalan yg ditutup capai 650 km. Ini juga bisa bantu ngurai kepadatan orang plus bikin orang gak perlu terlalu jauh untuk capai lokasi CFD," cuit Elisa di akun twitternya @elisa_jkt, Ahad kemarin.
Menurut dia, pelaksanaan CFD sebenarnya tidak terlalu bermasalah di tengah PSBB transisi dan virus yang masih mewabah asal menerapkan protokol kesehatan. Sebab, ia menilai, pelaksanaan CFD dilakukan di ruang terbuka yang tidak lembab dan ventilasi udara yang maksimal. "Masih memungkinkan untuk menjaga jarak serta tidak intensitas tinggi," ujarnya.
IMAM HAMDI