TEMPO.CO, Tangerang Selatan -Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Hilmar Farid mengaku sangat kehilangan sosok Sapardi Djoko Damono.
"Beliau hangat, orang yang ramah sangat egaliter jadi memberikan ilmu tidaklah pelit, sangat terbuka, setia. Saya mengenal beliau saat menjadi mahasiswa 30 tahun yang lalu jadi belajar ke beliau itu dia udah jadi tokoh," kata Hilmar, Ahad 19 Juli 2020.
Menurut Hilmar, di dunia sastra almarhum Sapardi Djoko Damono tidak pernah keberatan berinteraksi dengan anak- anak muda sampai akhir hayat. Inspirasi generasi seniman baru dalam berbagai bentuk itu bukti kesetiaan beliau," ujarnya.
"Tidak berhenti di puisi tapi musikalisasi puisi karya beliau jadi cerpen jadi film semua menunjukkan bahwa beliau adalah pribadi orang yang sangat hangat," demikian Hilmar tentang sastrawan tersebut.
Hilmar juga mengatakan bahwa, pihaknya sudah menyelenggarakan kegiatan dan nanti pada bulan Agustus ada peluncuran buku beliau dan akan melanjutkan Festival Hujan Bulan Juni tahun 2021.
"Itu dari teman- teman alumni FIB Universitas Indonesia untuk membuat inisiatif. Selama sakit pernah kontek WhatsApp sama beliau, awal Juni lalu waktu festival pernah diskusi bareng," imbuhnya.
MUHAMMAD KURNIANTO