Satu Keluarga Positif Covid-19 di Bogor, Dua Meninggal

TEMPO.CO, Bogor - Satu keluarga di Kota Bogor berjumlah enam orang terkonfirmasi positif Covid-19, bahkan dua orang di antaranya meninggal. Kasus ini berawal dari sang ayah yang pernah ditugaskan ke Jawa Timur.   

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan penularan virus corona saat ini lebih banyak disebabkan oleh kasus impor, yakni warga Kota Bogor yang melakukan kegiatan di luar kota atau di daerah lainnya.

Warga Kota Bogor itu ketika berada di daerah lainnya terkonfirmasi positif Covid-19 atau menjadi orang tanpa gejala (OTG) dan ketika kembali lagi ke Kota Bogor berpotensi menularkan pada orang di sekitarnya.

Satu keluarga di Bogor yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu berjumlah enam orang yakni bapak dan ibu, kemudian anak dan menantu, serta dua orang cucu.

Semula sang bapak bertugas ke Jawa Timur. Setelah tugasnya selesai, bapak itu kembali ke Kota Bogor dan jatuh sakit. Sang bapak dirawat oleh istri dan anaknya. Karena sakitnya berat, bapak ini dirawat di rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno menjelaskan bahwa sang bapak dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Depok. Pada saat dirawat statusnya adalah pasien dalam pengawasan (PDP).

"Sang bapak meninggal dunia dalam status PDP," katanya.

Pada saat dirawat tersebut juga dilakukan tes usap. Hasilnya diketahui positif setelah sang bapak meninggal.

Dinas Kesehatan Kota Bogor melalui Tim Lacak dari Deteksi Aktif (Detektif) Covid-19 kemudian melakukan penelusuran terhadap jejak sang bapak pernah melakukan kontak langsung dengan siapa saja. Dinas Kesehatan juga melakukan tes swab kepada keluarga sang bapak tersebut dan ternyata seluruhnya terkonfirmasi positif Covid-19. Bahkan, sang anak dilaporkan meninggal pada Selasa 21 Juli 2020.