TEMPO.CO, Jakarta -Demonstran dari Gerakan Mahasiswa Jakarta Bersatu mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas permasalahan reklamasi Ancol. Tuntutan mereka untuk membatalkan reklamasi Ancol tidak ditanggapi dengan serius oleh Gubernur DKI Jakarta. Mereka mengklaim, tidak ada jawaban dari Gubernur mengenai tuntutan mereka tersebut.
Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jakarta, Donny Manurung mengungkapkan, Gubernur DKI Jakarta tidak memberikan penjelasan mengenai permasalahan reklamasi Ancol ini. "Karena tidak ada jawaban. Tidak ada penjelasan dari Anies," sebut Donny usai audiensi di Balai Kota, 28 Juli 2020.
Donny juga menambahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus segera menanggapi tuntutan dari GMJB untuk bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan."Kami minta kepada Kepala Kesbangpol untuk meminta jawaban selama 3 x 24 jam, apakah bisa bertemu Gubernur atau tidak," ujar Donny.
Koodrinator Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia, Sena juga mengatakan, tetap menolak reklamasi Ancol hingga tuntutan dari Gerakan Mahasiswa Jakarta Bersatu dikabulkan. Yakni menuntut dibatalkannya Keputusan Gubernur Nomor 237 Tahun 2020. "Cuma tujuh (7) hari, dengan waktu singkat itu Keputusan Gubernur itu bisa keluar. Kan logikanya dimana," tutur Sena.
Ia akan memastikan akan terus melakukan aksi demo menolak reklamasi Ancol hingga tuntutan dari GMJB terpenuhi. "Kami pastikan, sampai tuntutan kami belum juga selesai, kami akan terus turun aksi ke jalan," kata Sena.
Aksi demo yang dilakukan oleh Gerakan Mahasiswa Jakarta Bersatu ini menuntut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membatalkan reklamasi Ancol. Unjuk rasa terdiri dari gabungan kelompok massa di antaranya Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jakarta, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
FAZRINALDO | MARTHA WARTA