TEMPO.CO, Jakarta - Mengubah dua rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi rumah sakit rujukan Covid-19, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membutuhkan waktu untuk memindahkan pasien non Covid-19 ke rumah sakit lain. “Karena RSUD Cengkareng akan didedikasikan semuanya untuk pasien Covid-19," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Widiastuti di Balai Kota DKI, Kamis, 3 September 2020.
Untuk memindahkan pasien non Covid-19 ke rumah sakit lain, perlu assesment. Pemerintah juga harus memetakan rumah sakit daerah maupun swasta di setiap kota untuk menguatkan jejaring rumah sakit di sekitar RSUD yang diubah menjadi RS rujukan Covid-19. "Sekarang kami sedang petakan."
Dua rumah sakit yang akan diubah sepenuhnya untuk penanganan pasien Covid-19 dengan gejala berat itu adalah RSUD Cengkareng dan RSUD Pasar Minggu. "Dua rumah sakit itu sudah diputuskan untuk ditambah kapasitasnya dan menjadi full Covid-19."
Menurut Widyastuti, pemerintah masih membutuhkan waktu untuk mengubah dua rumah sakit itu menjadi khusus rujukan pasien Covid-19. Pemerintah DKI masih memerlukan persiapan beberapa hal teknis untuk mengubah dua rumah sakit itu.
RSUD Cengkareng memiliki dua gedung perawatan. Satu gedung khusus untuk merawat pasien Covid-19 dan gedung lainnya khusus pasien penyakit umum.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI, Dwi Oktavia, menuturkan kebijakan pemerintah mengubah dua RSUD menjadi rumah sakit khusus rujukan Covid-19 menjadi salah satu upaya meningkatkan kapasitas tempat tidur rumah sakit. Sebab, pemerintah tengah berupaya menekan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan hingga di bawah 60 persen.
Saat ini tingkat keterisian bangsal rumah sakit rujukan Covid-19 telah mencapai 81 persen untuk ruang isolasi dan ICU 74 persen. Adapun total tempat tidur untuk ruang isolasi mencapai 4.045 unit dan ICU berkapasitas 513 tempat tidur. "Kami ingin meningkatkan kapasitas tempat tidur rumah sakit rujukan untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19."
Penambahan dua rumah sakit khusus Covid-19 milik pemerintah daerah itu akan menambah 40 tempat tidur ICU dan 317 tempat tidur isolasi. "Sekarang dalam proses," kata Dwi.