2. Sebanyak 20 Ribu Aparat Disiagakan
Kepolisian Daerah Metro Jaya menyiagakan 20 ribu personel untuk mengawal aksi pada 28 Oktober. Menurut catatan kepolisian, ada tiga lokasi demonstrasi di Jakarta pada hari itu, yakni di Tugu Proklamasi, Gedung DPR RI, dan Istana Merdeka. Polisi juga memberlakukan penutupan jalan hingga rekayasa lalu lintas untuk mencegah kemacetan di tiga lokasi itu.
"Hasil rapat tadi malam kemungkinan antara 3 - 4 ribu massa di 3 titik tersebut. Sekitar 10 ribu dan tambahan 10 ribu pasukan cadangan disiapkan," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo di Senayan, Rabu, 28 Oktober 2020.
3. Transjakarta Modifikasi Sejumlah Rute
PT Transjakarta memodifikasi sejumlah rute layanan bus menyusul adanya aksi hari itu. Koridor 1 (Blok M-Kota) mengalami pengalihan rute dan untuk sementara tidak melewati Halte Monas dan Halte Bank Indonesia untuk kedua arah. Selanjutnya, Koridor 2 (Harmoni-Pulogadung) mengalami pengalihan rute dan untuk Pulogadung tidak melewati Halte Monas sampai dengan Halte Kwitang. Sementara arah sebaliknya tidak melewati halte Atrium sampai halte Pecenongan.
Modifikasi rute lainnya adalah Koridor 3 (Kalideres-Pasar Baru) mengalami perpendekan rute menjadi Kalideres - Harmoni; Koridor 8A (Grogol 2-Juanda) mengalami perpendekan rute menjadi Grogol 2 - Harmoni; dan Rute 5C ( PGC 1-Harmoni) mengalami perpendekan rute menjadi PGC 1 - Senen Sentral.
4. Razia dan Penangkapan
Pada aksi 28 Oktober, polisi lagi-lagi melakukan penangkapan. Contohnya seperti beberapa orang yang diciduk di area Patung Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat.
“Memang ada yang kami tangkap, kami curigai tidak ada kelompok, bukan mahasiswa bukan pelajar juga. Akan kami sisihkan,” ujar Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Heru Novianto di lokasi.