Selain di Kavling DKI, musibah banjir juga dialami ratusan kepala keluarga di RW 03 Kelurahan Makasar, Kecamatan Cipinang Melayu. Ketinggian banjir hingga satu meter, bahkan lebih di sejumlah titik.
"Hujan deras dari jam 01.00, air perlahan tinggi. Ketinggian di atas pinggang, di belakang bisa sedada, sekitar satu meter lebih," kata Agung (39), warga setempat.
Wilayah tersebut sebenarnya telah dinyatakan bebas banjir oleh Gubernur DKI Anies Baswedan sejak proyek sodetan Sungai Sunter sepanjang 100 meter dengan lebar dua meter menuju Waduk Tiu selesai pada akhir September 2020.
Namun curah hujan yang tinggi menyebabkan rumah penduduk di RW 03 dan sebagian RW 04 Cipinang Melayu kembali disergap banjir.
Sejumlah petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dikerahkan menuju lokasi terparah banjir untuk mengevakuasi sejumlah manula dan balita yang terjebak air di dalam rumah.
Banjir di Jakarta Timur juga meluas hingga menggenangi sejumlah akses jalan umum, di antaranya Jalan Pusdiklat Depnaker, Kecamatan Makasar. "Air di sini, naik mulai pukul 03.00 dan mencapai puncaknya sejam kemudian. Paling tinggi 40 sentimeter," kata Koordinator Pekerja Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Makasar, Suwarjo.
Baca juga: Waspadai Banjir, Ketinggian Muka Air Bendung Katulampa Siaga 3
Meski banjir mulai surut sejak pukul 09.00, genangan air sempat memutus lalu lintas kendaraan di sekitar lokasi banjir dari arah Pinang Ranti menuju arah PGC Cililitan atau Halim. "Mereka memaksa masuk. Yang mogok beberapa kendaraan saja. Kita arahkan pengendara untuk putar arah," katanya.