TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan ada sembilan fasilitas kesehatan di Ibu Kota yang ditunjuk untuk melayani vaksinasi gotong royong. Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan lokasi faskes ini tertuang dalam surat penunjukan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan.
"Sudah ada di surat penunjukannya dari Kemenkes dan di lampirannya disebutkan rumah sakit atau klinik mana saja," kata dia saat dihubungi, Rabu, 19 Mei 2021.
Ngabila tak bisa menyebutkan detail sembilan faskes tersebut. Alasannya, Dinas Kesehatan DKI masih melakukan proses verifikasi dan assessment ihwal faskes yang layak menjadi lokasi vaksinasi Covid-19 mandiri atau vaksinasi gotong royong tersebut.
Menurut Ngabila, hingga saat ini calon peserta vaksinasi gotong royong masih didata secara manual. Pemerintah pusat juga belum menginformasikan jatah vaksin Covid-19 Sinopharm untuk DKI.
"Nanti sudah kami sampaikan, masyarakat keburu datang ke sana ternyata belum siap," ucap dia.
Vaksinasi gotong royong perdana digelar bagi pekerja Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa, 18 Mei 2021.
Berdasarkan KMK No.HK 01.07/Menkes/4643/2021, harga vaksin gotong royong ditetapkan Rp 879.140 per orang untuk dua kali vaksin. Rinciannya adalah Rp 321.660 per dosis ditambah tarif maksimal pelayanan vaksinasi Rp 117.910 per dosis.
Biaya ini untuk membeli vaksin Sinopharm melalui PT Bio Farma (Persero) yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai vaksin gotong royong. Vaksinasi gotong royong dibebankan kepada perusahaan swasta, kemudian disalurkan secara gratis untuk karyawan atau buruh serta keluarganya.
Baca juga: Wagub DKI Sebut Banyak Perusahaan di Jakarta Siapkan Vaksinasi Gotong Royong