"Kami terkejut dan mencoba menghubungi hotline berbagai Krematorium di Jabodetabek, kebanyakan tidak diangkat sementara yang mengangkat jawabnya sudah full," tulis Martin.
Martin lalu menghubungi pengurus kremasi sang kakak. Pengurus itu lantas menawarkan kremasi di Cirebon dengan harga Rp 45 juta. Jasa kremasi lainnya juga membanderol harga tinggi, yakni Rp 45-55 juta per jenazah Covid-19.
Mau tak mau keluarga Martin menerima tawaran kremasi di Karawang. Hal itu karena pihak rumah sakit mendesak agar jenazah segera dipindahkan. Namun, petugas itu mengatakan tak ada lagi slot kremasi di Karawang.
"Tak lama kemudian orang yang dimaksud menelepon dan mengkhabarkan dapat slot untuk lima hari ke depan, di krematorium pinggir kota dengan harganya Rp 65 juta," jelas dia.
Ardi Novriansyah bersama rekannya, tampak kelelahan saat menjemput jenazah korban Covid-19 di Bogor, Jawa Barat, 8 Juli 2021. Ia memutuskan mengambil pekerjaan sulit ini dengan mengatakan, "Yang penting kita punya keinginan untuk membantu sebagai sukarelawan, untuk kemanusiaan." REUTERS/Willy Kurniawan
"Segera kami mengerti bahwa kartel telah menguasai jasa mengkremasi sanak family korban Covid-19 dengan tarif Rp 45 sampai dengan Rp 65 juta."
Besok paginya, 13 Juli 2021, jenazah ibu Martin tiba di krematorium Cirebon pukul 09.30. Jenazah sang ibu dibawa dengan mobil jenazah yang berisikan dua peti. Artinya, satu mobil mengangkut dua jenazah.
Selanjutnya pengurus krematorium di Cirebon mengatakan harga paket kremasi hanya Rp 2,5 juta