Kemarin, Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo menggelar konferensi pers soal tudingan Said Iqbal bahwa ada 20 karyawan Transjakarta meninggal karena Covid-19.
Sardjono mengatakan total ada 625 karyawan Transjakarta yang terpapar Covid-19. Angka ini merupakan jumlah karyawan, baik di kantor atau lapangan yang terinfeksi virus corona sejak Maret 2020 hingga Selasa kemarin pukul 17.00.
"Total kasus selama pandemi ini ada 625 kasus dengan kasus yang masih aktif per kemarin ada 201," kata dia.
Dirut Transjakarta itu merincikan 625 kasus Covid-19 tersebut tersebar di lima divisi. Tertinggi adalah pelayanan dengan persentase 41,6 persen dari total kasus. Divisi pelayanan terdiri dari petugas layanan halte (PLH) dan petugas layanan bus (PLB).
Pegawai TransJakarta beraktivitas di Halte TransJakarta Harmoni, Jakarta, Rabu, 28 Juli 2021. Selain itu, tercatat 14 pegawai Transjakarta yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19. TEMPO/Muhammad Hidayat
Selanjutnya 37,3 persen dari unit swakelola pramudi atau portofolio bisnis dan pelayanan; 9,2 persen operasi bus; 8,1 persen keamanan; serta 3,8 persen divisi pengembangan dan pemeliharaan prasarana.
Jhony menyampaikan, dari 201 kasus aktif, 190 orang sedang isolasi mandiri di rumah, 7 orang isolasi di fasilitas kantor, 2 orang isolasi di fasilitas kesehatan, dan 2 orang dirawat di rumah sakit.
Jhony memastikan karyawan Transjakarta yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19 sebanyak 14 orang. "Total meninggal secara keseluruhan 14. Ratenya 2,24 persen secara kasus total dibanding dengan 625 kasus."
Baca juga: KSPI ke Anies Baswedan Soal Transjakarta: Kantor Orang Disidak, BUMD Tidak