TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia atau PSI mengatakan anggaran Rp 1 triliun yang digunakan untuk membiayai Formula E seharusnya bisa digunakan untuk memberikan gawai gratis kepada siswa yang mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Juru bicara Dewan Pimpinan Pusat PSI Sigit Widodo mengambil data dari BPK pada Maret 2021 lalu yang menyebut DKI telah membayar hampir Rp 1 triliun kepada penyelenggara balap mobil listrik Formula E.
Baca Juga:
“Bayangkan kalau dana sebesar itu digunakan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh selama pandemi,” kata Sigit dalam keterangan yang dikirim Jumat, 1 Oktober 2021.
Sigit mengatakan, salah satu kendala utama yang dihadapi siswa saat belajar dari rumah adalah tidak adanya perangkat dan koneksi internet yang memadai. “Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun lalu sudah memberikan kuota gratis kepada seluruh peserta didik di Indonesia. Alangkah eloknya kalau pemerintah provinsi menganggarkan dana untuk menyediakan gawai gratis,” ujarnya.
Sigit pun mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan ada 1.358.886 siswa di seluruh DKI Jakarta pada 2020. “Jika Rp 1 triliun dibagi dengan jumlah siswa di Jakarta, tiap siswa bisa mendapat lebih dari Rp 735 ribu. Jumlah ini cukup untuk menyediakan satu tablet sederhana untuk setiap siswa,” kata Sigit.
Namun jika nilainya dirasa terlalu kecil untuk membeli tablet yang layak, Sigit menyarankan tablet gratis hanya dibagikan untuk siswa di sekolah negeri. “Ada 890 ribu siswa sekolah negeri di seluruh DKI Jakarta. Anggarkan saja satu juta untuk satu siswa sehingga dibutuhkan dana Rp 890 miliar. Sisanya yang Rp 110 miliar digunakan untuk subsidi gawai 468 ribu siswa lainnya yang bersekolah di sekolah swasta,” ujar Sigit.
Masih menurut Sigit, kalau saja itu dilakukan, daripada dananya dihamburkan untuk Formula E, sejak tahun lalu seharusnya seluruh siswa di DKI Jakarta bisa menjalankan sekolah jarak jauh tanpa adanya masalah yang berarti. “Sayang, Pak Anies lebih memilih dana Rp 1 triliun itu dibayarkan untuk Formula E di saat Indonesia mulai masuk ke masa Pandemi Covid-19 tahun lalu,” kata Sigit.
Sebelumnya dalam keterangan yang diberikan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistika DKI, uang komitmen yang diberikan DKI bukan Rp 2,3 triliun seperti yang beredar. Dokumen itu menyebut bahwa commitment fee untuk penyelenggaraan Formula E sebesar Rp 560 miliar untuk tiga tahun penyelenggaraan.
Baca juga: DKI Bandingkan Formula E dengan Asian Games, PSI: Menyesatkan
KHANIFAH JUNIASARI